Berita Nasional

Gus Yahya Didesak Mundur, Berikut Nama-nama Pernah Jabat Ketum PBNU, Idham Chalid Asal Kalsel

Berikut beberapa nama pernah menjabat ketua umum PBNU dari masa ke masa. Salah satunya Idham Chalid asal Kalsel.

Editor: M.Risman Noor
tribunjatim.com/Yusron Naufal Putra
GUS YAHYA - Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) saat memberikan penjelasan disela kunjungan di PCNU Surabaya, Senin (12/8/2024) malam. Gus Yahya didesak mundur sebagai Ketum PBNU. 

Demonstrasi mahasiswa pecah di Kampus UI Depok, Senin (25/8/2025), mengecam kehadiran Berkowitz karena dianggap bertentangan dengan nilai kemanusiaan dan sikap Indonesia mengenai Palestina.

Rapat Harian Syuriyah PBNU kemudian mengeluarkan risalah rapat yang meminta Yahya mengundurkan diri dalam waktu tiga hari sejak keputusan itu diterbitkan, Kamis (20/11/2025). Risalah tersebut ditandatangani Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar.

Syuriah PBNU menilai kegiatan AKN yang menghadirkan narasumber pro-zionis melanggar peraturan organisasi dan mencemarkan nama baik PBNU. Jika Gus Yahya tidak mundur sesuai batas waktu, Syuriah PBNU menyatakan siap memberhentikannya dari kursi ketua umum.

Katib Aam Syuriah PBNU 2010-2015, Malik Madaniy, menilai masalah ini buntut dari Muktamar 2015. Dia mendorong muktamar selanjutnya segera digelar.

"Diakui atau tidak, situasi PBNU yang kisruh sekarang ini adalah buntut dari drama kolosal Muktamar Alun-alun Jombang tahun 2015. Di antara tokoh pemain lapangannya yang utama pada waktu itu adalah orang yang sekarang menjadi Ketum dan Sekjen PBNU (Saifullah Yusuf)," kata Malik kepada wartawan, Minggu.

"Rupanya persekutuan keduanya tidak ikhlas untuk membesarkan NU. Perjalanan waktu membuktikan hal itu," lanjutnya.

Dia juga menyoroti beberapa masalahnya. Salah satunya terkait kepentingan pribadi yang memicu perpecahan.

"Beberapa masalah yang menjadi kepentingan pribadi dan kelompok telah menyebabkan keduanya pecah kongsi. Akibatnya, tata kelola organisasi lumpuh. Contoh, surat keputusan pengesahan pengurus wilayah dan cabang terbengkalai dan tidak kunjung diterbitkan," ujarnya.

Menurut dia, upaya yang dilakukan Rais Aam untuk meminta mundur Ketum PBNU tidak mendinginkan situasi. Sebab, hal ini dinilai memperparah konflik.

Baca juga: Seorang Pria di Lampung Tengah Nekad Mencuri 15 Unit iPhone 17, Ini Motifnya

"Turun tangannya Rais Aam dengan dalih membersihkan PBNU dari pengaruh Zionis internasional tidak mendinginkan situasi, bahkan semakin memperparah konflik, karena dilakukan dengan cara-cara yang tidak mengindahkan tata aturan organisasi yang benar," jelasnya.

Dia mendorong agar muktamar segera dilaksanakan. Namun ia menyarankan pihak yang berkonflik tak mencalonkan diri. "Muktamar harus segera dilaksanakan dengan catatan ketiganya tidak boleh mencalonkan diri atau dicalonkan karena mereka telah gagal menakhodai NU dengan benar, bahkan nyaris membawa NU ke jurang perpecahan," katanya. 

Sumber : kompas.com

 

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved