Gubernur Kalijodo
ANDAIKATA belum telanjur pindah, Kalijodo, kawasan ‘hitam’ di Jakarta yang akan digusur itu pasti akan menjadi ajang pertarungan bagi para calon Guber
Omset perjudian Rp 1 miliar sampai Rp 2 miliar per hari. Banyak orang menggantungkan hidup di situ, berbaur dengan masyarakat baik-baik yang juga tinggal di situ. Gubernur silih berganti tapi tetap tak bisa menertibkan. Direskrimum Polda Metro Jakarta Kombes Krishna Murti saat menjadi Kapolsek Penjaringan yang wilayahnya membawahi Kalijodo, pernah ditodong pistol oleh pentolan judi di situ, Daeng Aziz, saat akan melakukan penertiban. Sampai muncul ejekan, Kalijodo hanya bisa digusur dengan tank. Daeng kini berjuang menolak penggusuran.
***
Kalau mau mencari kemenangan di Kalijodo tidak sulit. Asal mau merebut hati warga dengan membatalkan penggusuran, pastilah dipilih. Apalagi kalau yang menjanjikan artis pasti lebih manjur.
Sejumlah artis lewat ketenarannya telah berhasil menjadi kepala daerah. Seperti Rano Karno (Gubernur Banten), Zumi Zola (Gubernur Jambi), Dede Yusuf (mantan Wagub Jabar) atau Dedy Mizwar (Wagub Jabar) meski masih sering tampil di televisi tampil sebagai model iklan. Orang hanya kenal dia lewat produk-produk iklannya, bukan prestasinya sebagai Wagub.
Ahok pasti sadar hal itu tapi tetap bertekad melakukan penggusuran di akhir sisa masa jabatannya. Kalau dia hanya ingin menang pastilah penggusuran ditunda setelah pemilihan gubernur. Tapi dia tidak, justru menjelang pemilihan.
Itulah enaknya menjadi gubernur ‘independen’ setelah keluar dari Gerindra. Tak direcoki partai. Tahun 2017, Ahok juga akan menjadi calon independen. Teman Ahok, organisasi pendukung Ahok, sudah mengumpulkan lebih 650 ribu tanda tangan. Jumlah yang cukup untuk mendukung seorang calon independen.
Partai saat ini cenderung lebih merupakan problem dalam sistem pemerintahan kita dibanding sebagai solusi. Partai tidak lagi memperjuangkan ideologi tapi kepentingan.
Politisinya juga sama, banyak yang kutu loncat asal bisa masuk dalam kekuasaan, setidaknya jadi anggota legislatif.
Kalau cuma mau jadi gubernur Kalijodo itu gampang, bukan artis pun bisa. Daeng Azis bahkan sudah jadi ‘presiden’ di situ. Yang susah itu jadi Gubernur DKI. (*)