Berita Jakarta

5 Fakta Gojek Dapat Restu Masuk ke Malaysia Sampai Libatkan PM Mahathir, Kalangan Politisi Menolak

Sayangnya, kehadiran decacorn asal Indonesia itu menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan, termasuk dari pengusaha hingga politisi.

Editor: Elpianur Achmad
Tribunnews.com/Reynas Abdila
Belasan ribu mitra Gojek berkumpul merayakan Festival Apresiasi Mitra di lapangan Bumi Perkemahan dan Graha Wisata (Buperta), Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (27/7/2019). 

Dikutip dari Nikkei Asian Review, ia mengatakan, asosiasi taksi menentang langkah-langkah untuk memperkenalkan transportasi sepeda motor.

Mereka ingin pemerintah untuk fokus pada menciptakan lapangan persaingan yang setara antara perusahaan ride-hailing dan para pengemudi taksi.

"Gojek sebagai karier tidak akan menjamin masa depan yang menjanjikan, kaum muda kita layak lebih baik dari itu," kata Shamsubahrin kepada wartawan di Kuala Lumpur.

3. Sejumlah politisi Malaysia ikut menolak

Penolakan juga datang dari sejumlah politisi Malaysia.

Khairuddin Aman Razali, misalnya.

Politisi dari Partai Islam Se-Malaysia (PAS) itu menyebut masuknya Gojek berpotensi meningkatkan angka pelecehan seksual.

"Gojek akan memicu terjadinya interaksi antara dua manusia berbeda jenis kelamin yang bertentangan dengan hukum Syariah."

Demikian bunyi pernyataan resmi dari Razali, seperti diberitakan harian lokal Malay Mail, Jumat (23/8/2019).

Selain itu, dia menerangkan kehadiran startup yang didirikan Nadiem Makarim itu bakal meningkatkan jumlah kecelakaan sepeda motor dan memengaruhi kualitas transportasi massal.

Baca: Viral, Dosen FISIP UNS Tegur Mahasiswa Segara Konsultasi di Siaran Langsung Dota 2, Ini Faktanya

Anggota parlemen Malaysia dari Distrik Kuala Nerus, Terengganu, itu juga mengkhawatirkan memburuknya polusi udara jika Gojek sampai beroperasi.

Selain Razali, rekan satu partainya, Husain Awang, juga mengungkapkan hal serupa.

Wakil rakyat dari Terengganu tersebut mengklaim angka pelecehan seksual meningkat di Indonesia sejak kehadiran Gojek.

Husain pun mengecam kemunculan Gojek sebagai bukti pemerintah telah gagal mengurus transportasi umum dan mengatasi kemacetan.

"Saya mendesak pemerintah untuk tidak mengizinkan Gojek hadir, termasuk di masa uji coba."

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved