BPost Cetak
Pembataian Awal KM Mina Sejati Dipicu Perkelahian, 23 ABK Misterius
Aparat Polres Kepulauan Aru telah memeriksa 11 anak buah kapal (ABK) yang lolos dari maut. Dua ABK ditemukan tewas di kapal.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Aksi pembantaian yang terjadi di Kapal Motor (KM) Mina Sejati di Laut Aru perlahan mulai terkuak. Aparat Polres Kepulauan Aru telah memeriksa 11 anak buah kapal (ABK) yang lolos dari maut. Dua ABK ditemukan tewas di kapal.
Polisi dan petugas penyelamat juga masih melakukan pencarian terhadap 23 ABK yang hilang di perairan Maluku dan Papua tersebut. Tiga di antara adalah terduga pelaku.
Kapolres Kepulauan Aru, AKBP Adolof Bormasa, Sabtu (24/8), mengatakan pembantaian itu bermula dari perkelahian antar ABK pada Jumat (16/8) malam. Oleh sejumlah ABK lainnya, perkelahian berhasil dilerai dan diselesaikan. Namun, Adolof belum dapat menjelaskan penyebab perkelahian.
“Sumber persoalannya itu di sini. Para pelaku ini terlibat perkelahian dengan ABK lain hingga jatuh bangun, lalu dilerai ABK lainnya hingga masalahnya selesai,” kata Adolof saat dikonfirmasi via telepon selulernya,
Baca: Nasib Tenaga Honorer, Hilman : Pengangkatan Tenaga Honorer Teramat Dilematis
Baca: Dipindah dari SMPN 15 ke SMP Terbuka, Putri Tidur Tak Semangat Belajar
Baca: Raih Juara 2 Nasional Wana Lestari 2019, Mapala Sylva Tak Hanya Naik Gunung dan Jelajahi Hutan
Baca: Si Palui : Palandauan
Namun, lanjut Adolof, para terduga pelaku kembali beraksi. Mereka melakukan pembantaian terhadap dua ABK dan melakukan keributan.
“Peristiwa itu didengar pemilik kapal dan pemilik kapal langsung meminta bantuan awak kapal-kapal lainnya,” ujar dia.
Polres Kepulauan Aru mendapatkan laporan adanya insiden pembantaian tersebut dari perwakilan pemilik KM Mina Sejati di Dobo. Saat itu Adolof menghadiri resepsi HUT ke-74 RI bersama Danlanal Aru dan muspida lainnya di Dobo. Anggota Polri dan TNI AL pun bergerak ke lokasi. Saat digeledah, kapal sudah kosong.
Polisi masih meminta keterangan 11 ABK Mina Sejati yang selamat dan 35 awak KM Gemilang Samudera yang pertama kali menolong mereka.
“Jadi, penyebabnya karena perkelahian. Untuk motif dan penyebab lainnya kami masih mendalaminya karena waktu pemeriksaan saksi juga baru 1x24 jam,” kata Adolof.
Kapolres memastikan jumlah ABK Mina Sejati saat insiden sebanyak 36 orang. Hal itu berdasarkan keterangan ABK yang menjalani pemeriksaan, data otoritas syahbandar setempat serta pemilik kapal.
Menurut Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Aru, Letkol Laut Suharto Silaban, identitas tiga tersangka telah diketahui terungkap. Mereka adalah Nurul Huda, Ferri Dwi Lesmana, dan Qersim Ibnu Malik. Mereka merupakan bapak, anak dan paman. Sang bapak dan anak disebut sudah dua kali ikut berlayar ke Laut Aru. Sedangkan sang paman disebut baru pertama kali ikut berlayar di KM Mina Sejati.
Tersangka diduga melakukan aksinya sekira pukul 10.00 WIT saat ABK tidur setelah malamnya memancing cumi. “ABK ini bekerja malam sampai pukul 06.00 WIT. Selanjutnya mereka sarapan lalu biasanya istirahat sampai sore. Jadi jam 10 pagi itu mereka istirahat,” kata Silaban.
Saat terbangun dan melihat dua rekannya tewas, ABK lain panik. Sejumlah ABK berupaya menyelamatkan diri dengan menceburkan ke laut. Mereka kemudian ditolong KM Gemilang Samudera yang tak jauh dari lokasi.
“Itu murni perkelahian terus menyebabkan meninggalnya orang,” kata Saliban. Kesimpulan ini didasari ketiadaan barang yang hilang saat petugas gabungan Polri dan TNI AL memeriksa KM Mina Sejati. Ikan hasil pancing juga dalam keadaan terkunci di tempatnya.
Silaban belum bisa memastikan apakah 23 ABK yang hilang, termasuk pelaku, dalam keadaan hidup atau tewas. Namun menurut kesaksian ABK yang selamat, tiga pelaku diduga bunuh diri dan menceburkan diri ke laut.
“Kami enggak tahu apakah dia sudah meninggal, yang pasti tidak ada saat pemeriksaan di atas kapal KM Mina Sejati, tidak ditemukan orang, barang juga tak ada yang dicuri,” jelasnya.
Sementara itu, pengelola KM Mina Sejati, Rinto menceritakan saat kejadian ia mendapat telepon dari nakhoda KM Gemilang Samudra bernama Along. Along melihat insiden yang dikiranya sebagai pembajakan, sehingga ia pun terus memonitor pergerakan KM Mina Sejati.
Baca: Berikan Kesehatan Fantastis Pada Tubuh, Ini 10 Manfaat Rutin Jalan Kaki
Baca: Liverpool Kokoh di Puncak Klasmen Liga Inggris, Gol Mohamed Saleh Jungkalkan Arsenal 3-1
Baca: Ronaldo Gagal Cetak Gol, Juventus Menang Tipis 1-0 atas Parma
Rinto juga sempat dihubungi nakhoda KM Mina Sejati bernama Awi. Rinto menerima laporan bahwa ada keributan di ruang ABK di palka bawah dan setelah dicek ada ABK yang digorok.
Rinto mengklaim tak mengetahui penyebab keributan antarABK tersebut. Sepengetahuan dia, para ABK itu tak punya masalah dan mereka biasa bercanda saat memancing ikan serta cumi pada malam. (kompas/tribun/tirto)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/bpost-edisi-minggu-2582019.jpg)