Berita Jakarta
Media Internasional Soroti Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina, Bakal Gebrak 'Negara dalam Negara'
Media Internasional Soroti Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina, Bakal Gebrak 'Negara dalam Negara'
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Media Internasional Soroti Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina, Bakal Gebrak 'Negara dalam Negara'
Media internasional mengulas Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina karena dianggap sebagai sosok penggebrak.
Penunjukan mantan Gubernur DKI Jakarta itu diutarakan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di kompleks Istana Kepresidenan Jumat (22/11/2019).
Media internasional seperti Nikkei Asian Review memilih judul Former Jakarta governor makes comeback in prominent Pertamina role.
• Nasib Pernikahan Ahok BTP - Puput Nastiti Devi Dikuak Mbak You Saat Ramai Jadi Petinggi Pertamina
• Kabar Terbaru Veronica Tan Kala Istri Ahok (BTP), Puput Nastiti Devi Disebut-sebut Lahiran
• Perceraian Krisdayanti & Raul Lemos Diingini Sosok Ini? Yuni Shara Bereaksi ke Ibu Aurel Hermansyah
Dalam ulasannya, harian yang berbasis di Tokyo itu mengulas penjelasan Erick mengapa Ahok dipilih sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Diwartakan Reuters via Euronews, Pertamina menghadapi serangkaian target, seperti memotong impor energi dan meningkatkan kapasitas kilang.
"Kami membutuhkan seseorang yang bisa melakukan terobosan. Kami butuh sosok penggebrak itu (di Pertamina)," kata Menteri Erick.
Politisi PDI-P itu bakal dipercaya untuk membenahi perusahaan energi pelat merah yang pernah disebut sebagai "negara dalam negara" itu.
Sebab, Pertamina sebelumnya memegang hak untuk memberikan konsesi minyak dan gas kepada perusahaan lain, dilaporkan Nikkei.
• Anang Hermansyah Sempat Singgung Soal Ajal saat Ashanty Alami Autoimun, Ini Kata Ayah Aurel Itu
• BERCERAI dari Suami Bulenya, Mey Chan Ungkap Tak Punya Anak, Eks Duo Maia Blak-blakan ke Hotman
Perusahaan yang pernah menjadi lumbung uang Indonesia di periode 1967-1998 itu acap dikritik karena birokrasinya terlalu gemuk dan tidak efektif.
Selain itu, seperti diberitakan media Singapura The Straits Times, Pertamina yang merupakan BUMN strategis juga disebut dilanda korupsi.
September lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bambang Irianto tersangka terkait dugaan suap perdagangan minyak mentah dan produk kilang Pertamina.
Penunjukan Ahok sebagai komisaris utama tentu tidak semuanya setuju. Ada juga sekelompok orang yang menyuarakan penolakannya.
Seperti Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) Arie Gumilar yang mengaku membentangkan spanduk penolakan.
Mengutip dari Tribunnews.com, Kompas.com bertanggal 18 November 2019 memaparkan apa saja tuntutan yang dituangkan dalam spanduk tersebut.