Wabah Corona di Kalsel

Kepala BNPB Sebut 60 Persen Kematian Covid-19 Banjarmasin Disumbang Klaster Gowa

Kepala BNPB menduga klaster Gowa munculkan kasus baru Covid-19 di Kalsel sehingga kerja sama masyarakat sangat penting untuk mencegah penyebarannya.

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/NURHOLIS HUDA
Kepala BNPB, Doni Monardo, memberikan keterangan kepada pers di Gedung Idham Chalid, Banjarbaru, didampingi Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor dan sejumlah pejabat lainnya dari pusat, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Menko PMK Muhadjir Effendy, Minggu (7/6/2020). 

Editor: Alpri Widianjono

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Hingga Minggu (7/6/2020), jumlah kasus Covid-19 di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) telah menyentuh angka 1.285 kasus.

Rincianannya, 1.078 orang menjalani perawatan, 108 orang dinyatakan sembuh dan 98 orang telah meninggal dunia terpapar Covid-19.

Khusus di angka kematian, penyumbang paling besar ialah Kota Banjarmasin dengan mencatatkan 79 kasus. Hal ini pun menjadi sorotan oleh pemerintah pusat.

Kepala Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Monardo, ketika di acara pemaparan di Gedung Idham Chalidm, Banjarbaru, mengatakan pihaknya seminggu lalu telah menghubungi pihak Dinas Kesehatan Kota Banjarbarmasin, untuk mencari tahu mengapa grafik angka kematian begitu tinggi.

"Ternyata prosesntase 60 persen angka kematian di Kota Banjarmasin itu adalah orang yang pernah ikut ke Gowa (klaster Gowa)," kata Doni.

Kunjungi Kalsel Bersama Menkes dan Menko PMK, Doni Monardo Ingatkan Penderita Diabetes

VIDEO Positif Covid-19 Kalsel Bertambah, Berasal dari Enam Daerah

Dari data yang dia terima, menurut Kepala BNPB, ada lebih dari 2.000 warga Kalsel yang mengikuti kegiatan keagamaan di Kabupaten Gowa kala itu. Hanya saja, sampai saat ini yang terdaftar melaporkan ke tim Gugus Tugas daerah masih ada 900 orang.

Artinya, masih ada ribuan lebih warga Kalsel yang mengikuti kegiatan Gowa belum melapor.

"Karena itu kami mintakan kesadaran diri melaporkan untuk pemeriksaan diri di fasilitas kesehatan di masing-masing daerah," kata dia

Dia juga menduga klaster Gowa ini memunculkan kasus-kasus baru Covid-19 di Kalsel. Karena itu, kerja sama komponen masyarakat itu sangat penting.

Dijelaskan dia, sampai saat ini belum ada yang bisa memastikan sampai kapan Covid-19 bisa berakhir. Termasuk sejumlah pakar epidemologi juga masih belum mengetahui pasti.

Dua Alat Pengujian Spesimen Metode PCR di Kalsel Segera Beroperasi

Tembus 1.247, GTPP Kalsel Sebut 34 Kasus Baru 16 Dari PDP dan 18 Hasil Tracing

"Bisa jadi kejadian Covid-19 ini lebih lama. Sejumlah pakar epidemologi bisa saja manusia akan hidup bersama Covid-19 ini, dan sampai sekarang belum ada ditemukan vaksin. Dan kita tidak mungkin kapan Covid-19 akan berakhir. Oleh karenanya Bapak Presiden mengatakan kita harus mampu melakukan kegiatan produktif tapi aman Covid-19, " kata Doni Monardo.

Aryinya apa? masyarakat tidak boleh tepapar Covid-19 dengan cara meningkatkan disiplin terhadap protokol kesehatan.

"Disiplin protokol kesehatan adalah harga mati. Jadi kata kuncinya adalah ketaatan, kepatuhan dan disiplin akan protokol kesehatan. Jika kita disiplin maka sangat mungkin terhidar dari Covid-19," kata dia.

Dijelaskan Doni Monardo, sudah ada pekerja yang dirumahkan 3,7 juta jiwa yang kehilangan pekerjaan dan yang norformal sangat mungkin lebih banyak lagi.

"Kami tidak ingin, seperti filsafat, orang lapar bisa marah. Jadi, kami lakukan langkah supaya yang kehilangan pekerjaan, kami  bantu," kata dia.

UPDATE Covid-19: Begini Dinamika Jumlah PDP, Ada yang dari Luar Kalsel

Komisi IV DPRD Kalsel Sarankan Pemerintah Stop Bicara New Normal

Karena itu dia mengajak untuk bahu-membahu agar masyarakat tetap beraktifitas dengan catatan penting protokol kesehatan. "Jangan sampai tanpa protokol kesehatan," tandasnya.

Adapun Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor menyampaikan arahan pusat dilakasanakan dimana kata kuncinya sudah diketahui yakni disiplin pakai masker, jaga jarak, cuci tangan.

"Termasuk yang rajin ke pasar juga harus pakai masker. Saling mengingatkan jika lupa gunakan masker," kata pria yang akrab disapa Paman Birin.

Dijelaskan Paman Birin, Gugus Tugas Pusat hari ini menyerahkan bantuan ada APD, ada PCR dan dan sejenisnya.

"Kita juga sudah perintahkan dari kemarin kalau kita mampu beli alatnya kita suruh beli. Tapi terkadang kita ada dana namun alatnya yang sulit dicari karwna keterbatasan," kata Pakan Birin.

(Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved