Berita Banjarbaru

VIDEO Program Serasi diganti dengan Optimasi Lahan

Program Serasi dari Kementerian Pertanian akan dilajutkan dengan nama lain yakni Optimasi Lahan di tahun 2020 mendatang.

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Edi Nugroho

Editor: Edi Nugroho

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU -Program Serasi dari Kementerian Pertanian akan dilajutkan dengan nama lain yakni Optimasi Lahan di tahun 2020 mendatang.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kalimantan Selatan, Syamsir Rahman, Senin (15/6/2020), menjelaskan bahwa di tahun 2020 ini, peogram Optimasi Lahan 2020 ini sementara ada di dua kabupaten.

"Luasan Optimasi Lahan tahun 2020 seluas 9.000 ha terbagi ke 2 kab yaitu, di Batola 8.750 ha dan HSS 250 hatahap pertama," kata Syamsir Rahman.

Bengkel Mobil Sepi, Warga Sampit Ini Bertani Lombok untuk Tambah Penghasilan

Kondisi optimasi lahan tersebut, Syamsir Rahman berujar memang anggarannya banyak dibutuhkan untuk kegiatan pembiayaan Covid-19.

"Jadi ada pemotongan memang. Namun untuk bantuan Sarana Produksi Padi (Saprodi) yaitu berupa pupuk dolomit dan lain lain, ditahap awal tadi Batola dibantu oleh pusat sebanyak 30.000 hektar. Jadi berupa Saprodi saja.

Sedangkan yang berupa konstruksi baik jembatan tanggul masukknya di usulan 9000 hektar total di dua kabupaten," kata dia.

Untuk Penanganan Covid-19, Anggaran Bidang Sungai PUPR Kota Banjarmasin Dipangkas Sebesar Ini

Dijelaskan syamsir saat ini Pemprov juga akan mengusulkan untuk bantuan Saprodi tahap selanjutnya untuk tanam di Bulan Oktober sebanyak 26.000 hektar yakni di Tanah Laut dan Kabupaten Banjar.

"Optimasi lahan ini hanya berlaku di lahan pasang surut atau lahan rawa dan tidak di lahan lain," kata Syamsir.

Masih dijelaskan Syamsir Rahman, bahwa untuk yang 9000 hektar di Batola dan HSS yakni progresnya yaitu pemnuatan jembatan sedang dilakukan dan normalisasi saluran dan pengadaan pompa air.

"Sama seperti 2019, namun belum bisa dilakukan pengolahan lahan karena masih ada pertanaman padi sekarang. Jadi yang dikerjakan jembatan saluran dan pompa air. Nanti setelah panen dibuatkan tanggul dan pintu air," kata dia.

Sehingga, sambung Syamsir, untuk kegiatan pendamping sudah bisa disalurkan, di 30.000 karena kontruksinya sudah selesai kemarin di 2019.

Safeaa Menangis Gegara Anak Sulung Mulan Jameela, Anak Kesayangan Ahmad Dhani Sebut Jungkook BTS

Itu berupa bantuan sarana produksi (benih, pupuk NPK, herbisida, dolomit dan pupuk hayati) dan pengadaannya semua oleh Pusat kementerian pertanian. Petani hanya menerima barang saja. Sebagian besar yang sudah didroping baru dolomit.

"Saya berharap pada saat Covid-19 ini petani juga sedikit banyak ada yang terdampak. Maka itu kita minta bantuan kepada stake holder untuk bisa memberikan bantuan tetkait dengan teknis terkait dengan tanaman panen BPTP Balai rawa dan nonteknis juga minta bantuan dari segi pengawasan baik TNI polri dan kejaksaan untuk sama membantu petani. Karena apabila petani sudah tidak maulagi menerima dan enggan menanam yang susah produksi akan menurun, " kata dia. Bahkan sambungnya, ada petani yang capek meneruma bantuan karena dilakukan sering pemeriksaan.

Kalselpedia - Ketupat Kandangan Hj Mursinah Banjarmasin Lauknya Haruan Besar

"Tahun 2020 ini lebih bersifat natural atau bersifat barang saja. Bukan dana tunai. Barang itu berupa saprodi, benih obat obatan, juga ada pompa air dan pembelian pipa pipa. Karena petani tidak mau lagi menerima dana karena cepek dilakukan pemeriksaan terus, " kata dia.

Dijelaskan Syamsir Rahman, untuk tahun 2019, dari 120.000 hektar yang dilakukan rekontruksi Pertanian bisa menanam 80.000 hektar. (banjarmasinpost.co.id/ Nurcholis Huda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved