Optimalkan APBD Perubahan 2020, Bupati Tala Fokuskan Lapangan Kerja dan Kegiatan ini

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Seluruh fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), telah menyampaikan pemandangan umumnya terhadap rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perunahan 2020.

Seluruhnya telah menyetujui untuk melakukan pembahasan lebih lanjut disertai sejumlah saran pada sidang parpurna, Senin kemarin.

Di antaranya menginginkan belanja daerah dapat memberikan efek positif guna menggerakkan pembangunan daerah dan memberikan stimulus pertumbuhan ekonomi rakyat.

• Kekaguman Ferdy Peto Saat Kunjungi Kediaman Ruben Onsu dan Sarwendah, Ayah Betrand Peto Ucapkan Ini

• Kebiasaan Ariel NOAH pada Luna Maya yang Masih Dilakukan Sampai Kini Diungkap, Luna: Tiap Ultah

• BLT Subsidi Gaji Cair Hari Ini! Simak Cara Cek Bantuan Subsidi Upah via bpjsketenagakerjaan.go.id

Hal tersebut menjadi atensi khusus Bupati Tala H Sukamta.

Keinginan wakil rakyat tersebut juga menjadi penekanan pemerintahannya dalam menyusun rencana kegiatan pada APBD Perubahan 2020.

"Di antaranya melalui penyediaan anggaran untuk penanganan dampak ekonomi yang lumayan besar," ucap Sukamta, Selasa (22/9/2020).

Penegasan tersebut juga ia tegaskan kepada wakil rakyat Tala pada sidang paripurna setelah fraksi-fraksi menyampaikan pemandangan umum.

Sukamta menerangkan belanja pemerintah dirancang bertambah pada APBD perubahan tahun ini.

Dengan begitu diharapkan dapat membuka lapangan kerja dan kesempatan berusaha sebagai stimulus pertumbuhan ekonomi rakyat.

Orang nomor satu di Bumi Tuntung Pandang ini mengatakan pemerintahan juga tetap fokus dalam penanganan covid-19 melalui penyediaan anggaran pada Belanja Tidak Terduga.

"Kamin juga memperhatikan penanganan bencana-bencana lain. Salah satunya yakni bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan kekeringan pada musim kemarau," ucap Sukamta.

Lebih lanjut ia mengatakan pemerintahanya juga telah memberikan perhatian khusus terhadap permasalahan penyelenggaraan pendidikan pada masa pandemi saat ini.

Salah satunya pelaksanaan belajar jarak jauh melalui radio guna menyiasati sekolah-sekolah yang tidak terjangkau oleh jaringan internet.

"Itu upaya alternatif yang dilaksanakan selain penyediaan kuota internet melalui anggaran daerah," jelas Sukamta.

(banjarmasinpost.co.id/roy)