Dilema Jalan Angkutan Sawit di Kotim
Jalan Angkutan Sawit Kotim Rusak, Setiap Hari Dilintasi Ratusan Truk
jumlah truk pengangkut CPO yang keluar masuk pelabuhan Bagendang Kecamatan Mentaya Hilir Utara Sampit mencapai 200 unit.
Penulis: Fathurahman | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, SAMPIT -Truk Crude Palm Oil (CPO) yang beroperasi dari Perusahaan Kelapa Sawit di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah ke Pelabuhan CPO Bagendang mencapai ratusan unit setiap harinya.
Informasi dari Dinas Perhubungan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, jumlah truk pengangkut CPO yang keluar masuk pelabuhan Bagendang Kecamatan Mentaya Hilir Utara Sampit mencapai 200 unit.
Bahkan saat ini, malah semakin banyak.
Baca juga: Jalan Angkutan Sawit Kotim Rusak, Sopir Nekat Lewat Jalan dalam Kota
Baca juga: Jalan Angkutan Sawit Kotim Rusak, Truk Masuk Kota dan Sering Hantam Pengendara Motor
Baca juga: Jalan Angkutan Sawit Kotim Rusak, Perbaikan Terhenti Anggaran Dialihkan ke Covid-19
Baca juga: Jalan Angkutan Sawit Kotim Rusak, Tak Hanya Supir Truk, Warga Sekitar pun Memilih Jalan Memutar
Baca juga: Jalan Angkutan Sawit Kotim Rusak, Supir Truk Sering Ngebut, Pengendara Motor Semakin Waswas
Namun sayangnya, semakin banyak truk CPO yang beroperasi tersebut belum didukung oleh jalan khusus truk angkutan CPO.
Meskipun lewat jalan Lingkar Selatan Sampit tetap saja campur dengan kendaraan umum.
"Sudah selayaknya untuk jalan CPO itu dibuatkan sendiri atau jalan khusus, sehingga tidak jadi satu dengan jalan umum yang dipakai maayarakat, apalagi semakin lama truk malah semakin banyak, ini makin rawan kecelakaan," ujar Abdul Wahid salah satu warga Jalan HM Arsyad Sampit.
banjarmasinpost.co.id / faturahman
