Wabah Corona di Kalsel
Update Covid 19 Kalsel: 34.802 Kasus, Dinkes Tunggu Informasi Resmi Vaksin Calon Haji
Update Covid-19 Kalsel, Selasa (1/6/2021), total 34.802 kasus, 32.928 orang. Dinkes tunggu kepastian Arab Saudi tolak calon haji yang divaksin Sinovac
Penulis: Milna Sari | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Penambahan kasus positif Covid-19 harian Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan data Satgas sebanyak 43 orang, Selasa (1/6/2021).
Mereka berasal dari Kabupaten Tanbu (Tanah Bumbu) 10 orang , Kota Banjarmasin 10 orang , Kabupaten Tanah Laut (Tala) 5 orang , Kabupaten Tapin 5 orang.
Selanjutnya, dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) sebanyak 5 orang , Kabupaten Balangan 4 orang , Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) 3 orang dan Kabupaten Barito Kuala (Batola) 1 orang.
Sementara itu, pasien yang dilaporkan sembuh sebanyak 41 orang. Berasal dari tempat karantina di Kabupaten Tala 12 orang , Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) 6 orang , Kabupaten Balangan 6 orang.
Baca juga: Tren Kasus Covid-19 di Kalsel Meningkat Pasca Lebaran, Begini Analisa Tim Pakar ULM
Kemudian dari tempat karantina di Kabupaten Kotabaru 5 orang , Kabupaten Tanbu 5 orang , Kabupaten HST 4 orang , Kabupaten Batola 1 orang , Kabupaten Tapin 1 orang dan Kabupaten HSS 1 orang.
Pasien yang dilaporkan meninggal sebanyak 2 orang berasal dari Kabupaten Tapin dan Kabupaten Balangan pada 29 Mei 2021.
Dengan penambahan tersebut, maka di Kalsel totalnya menjadi 34.802 kasus Covid-19, 32. 928 orang sembuh , 857 orang masih dirawat, 1.017 orang meninggal dan 210 orang suspek.
Sementara itu, adanya kabar jika Indonesia tak mendapatkan kuota haji lantaran menggunakan vaksin Covid-19 Sinovac, menurut Kadinkes Kalsel HM Muslim, pihaknya masih belum mendapatkan informasi resmi.
Baca juga: Covid-19 Belum Berakhir, Personel Polres Tapin Gelar Operasi Yustisi di Pasar Keraton
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Guru di Tabalong Digencarkan, Dukung Rencana PTM Juli Nanti
"Kami belum mendapatkan informasi resmi," ujarnya melalui pesan singkat karena saat ditelepon tidak menjawab dan saat dikonfirmasi kembali ia tak menjawab.
Diketahui, menurut Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, tahun ini Indonesia tak mendapatkan kuota keberangkatan jamaah untuk 2021. Hal itu disebabkan vaksin yang digunakan Indonesia.
Ia menyebut terkait vaksin harus menjadi pelajaran bagi Indonesia dan lebih diperhatikan.
Saudi Arabia hingga kini masih menerima calon jamaah dengan vaksin dari Amerika dan Eropa yang terdiri dari Pfizer, Moderna, Johnson & Johnson dan Astra Zeneca.
Sinovac juga mengklaim akan segera mendapatkan Emergency Use Listing Procedure (EUL) dari WHO, paling lambat di pekan kedua Juni 2021.
(Banjarmasinpost.co.id/Milna Sari)