Berita Kesehatan
Waspada 5 Jenis Makanan Minuman Penyebab GERD, Simak Tips Mencegah Penyakit Asam Lambung Sejak Dini
ada lima jenis makanan yang bisa memicu terjadinya penyakit GERD pada tubuh manusia. Apa saja obat untuk asam lambung itu
Penulis: Mariana | Editor: Royan Naimi
Oleh: dr Nanda Shaskia Larasaty
BANJARMASINPOST.CO.ID - Setidaknya ada lima jenis makanan yang bisa memicu terjadinya penyakit GERD atau asam lambung pada tubuh manusia.
Lantas, bagaimana tips mencegah terkena penyakit GERD serta apa saja obat untuk asam lambung itu?
GERD (gastroesophageal reflux disease) atau penyakit asam lambung sendiri disebabkan oleh melemahnya katup atau sfingter yang terletak di kerongkongan bagian bawah.
Dalam konsumsi harian, tubuh memerlukan komposisi gizi seimbang. Jika terjadi tidak keseimbangan itu, maka GERD atau asam lambung bisa melanda.
Baca juga: BTALK : Kenali Penyakit Asam Lambung Sejak Dini
Baca juga: 5 Cara Alami Turunkan Asam Lambung Dan Tips Olahraga Saat Puasa Ramadhan 2020
Ada sejumlah makanan yang bisa jadi pemicu penyakit asam lambung atau penyakit GERD.
Patut diwaspadai beberapa jenis makanan yang akan menimbulkan GERD apabila dikonsumsi secara berlebihan.
Berikut 5 jenis makanan dan minuman penyebab GERD:
1. Makanan pedas.
2. Kopi.
3. Cokelat.
4. Produk olahan susu dan keju.
5. Buah-buahan bersifat Asam.
Pada umumnya seluruh makanan di atas boleh dikonsumsi.
Namun, konsumsi yang dilakukan tidak berlebihan atau ada takarannya tersendiri.
Minum kopi misalnya, itu dalam sehari hanya boleh 200 ml, sebaiknya tidak lebih dari itu.
Dewasa ini karena pengaruh lifestyle maka anak-anak muda mengkonsumsinya dalam jumlah berlebih, pagi, siang, sore, hingga malam.
Ini karena kopi bersifat asam, yang memicu terjadinya peningkatan asam lambung apabila dikonsumsi sebelum makan.
Tak hanya kopi, makanan pedas dan buah-buah yang bersifat asam umumnya buah-buah yang diracik dalam bentuk rujak sebaiknya tidak dimakan pada pagi hari terlebih pada perut yang kosong.
Gejala GERD ditandai adanya rasa panas di area dada hingga kerongkongan, napas berbau, perut terasa begah, dan nyeri ulu hati.
Tak hanya itu, gejala lainnya yakni rasa sulit menelan karena adanya luka pada bagian katup hingga sesak napas.
Secara umum, penyakit GERD terjadi akibat faktor usia. Di atas usia 40 tahun, daya katup isofagus akan melemah dan mengakibatkan penyakit asam lambung.
Baca juga: Anda Derita Asam Lambung ? Ini Khasiat Puasa Ramadhan 1441 H dan Penjelasan Ilmiahnya
Selain itu bisa terjadi pada ibu hamil karena ada tekanan dalam perut sehingga asam lambung meningkat dan katup melemah. Bisa pula karena menopouse.
Meski lebih sering menyerang orang dewasa, GERD bisa menimpa siapa saja termasuk usia remaja dan anak-anak.
Ini karena faktor gaya hidup, yang gemar konsumsi lima jenis makanan yang telah disebutkan sebelumnya secara berlebihan.

Berikut tips mencegah terkena penyakit GERD:
1. Terapkan pola hidup yang sehat.
2. Terapkan gaya hidup yang baik.
3. Berolahraga teratur.
4. Menghindari makanan pedas, asam,caffein yang dapat memicu GERD.
5. Tidur teratur.
6. Kelola stres.
Baca juga: 7 Cara Hindari Asam Lambung Saat Jalani Puasa di Ramadhan 2020 atau Ramadhan 1441 H
Sebenarnya, setiap orang bisa mengalami gejala asam lambung naik, terutama setelah makan dalam jumlah yang banyak, makan pada larut malam, atau mengonsumsi makanan yang memicu produksi asam lambung.
Asam lambung naik baru dikatakan sebagai penyakit jika gejala tersebut muncul paling tidak dua kali dalam seminggu.
Agar tidak menimbulkan komplikasi yang lebih parah, penting untuk mengenali gejala GERD dan lakukan langkah penanganan sejak dini untuk mengatasinya.
Namun Anda perlu segera berkonsultasi ke dokter jika gejala GERD terjadi secara terus menerus dan tidak kunjung membaik.
Selain itu, bila nyeri dada atau nyeri ulu hati yang dirasakan menyebar hingga ke rahang dan lengan disertai dengan sesak napas dan keringat dingin, segeralah pergi ke IGD untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Bisa jadi gejala tersebut menandakan serangan jantung.

Diberitakan Kompas.com, ada beberapa obat yang bisa Anda konsumsi tanpa resep, yang melansir dari dari Mayo Clinic.
Berikut daftar obat untuk asam lambung:
1. Antasida
Antasida adalah obat yang paling mudah ditemukan di apotek maupun minimarket. Obat ini dapat dijadikan pilihan pertama jika Anda mengalami asam lambung naik.
Obat ini bisa digunakan tanpa resep. Mekanisme kerja antasida adalah dengan menetralisir asam lambung.
Antasida juga mengandung simethicone yang membantu untuk menghilangkan gas yang biasanya muncul saat asam lambung naik.
Baca juga: Sering Kumat, Atasi Asam Lambung dengan 4 Jenis Buah Ini
Contoh beberapa jenis antasid adalah alumunium hidroksida, kalsium karbonat, dan magnesium hidroksida.
Obat ini bisa dikonsumsi langsung sebelum makan atau setengah jam setelah makan.
Obat ini akan lebih mudah bekerja jika dikunyah terlebih dahulu, atau dikonsumsi dalam sediaan cair.
Namun, penggunaan antasida tidak akan memmbantu mengurangi inflamasi pada esofagus akibat terkena asam lambung. Serta bisa menimbulkan diare dan konstipasi jika digunakan terlalu sering.

2. H2 blockers
Obat ini bekerja dengan mekanisme mengurangi produksi asam lambung. Contoh obat ini adalah cimetidine, femotidine, dan nizatidine.
Pada tahun 2020, obat ranitidine telah ditarik dari peredaran karena mengandung zat yang menyebabkan kanker, yaitu NDMA.
Obat jenis ini tidak memberikan efek secepat antasid, namun mampu memberikan perlindungan dari naiknya asam lambung lebih lama, yaitu hingga 12 jam.
3. Proton-pump inhibitors (PPIs)
Obat ini juga bekerja dengan menurunkan produksi asam lambung. Obat ini bekerja lebih kuat daripada jenis H2 blockers, serta memberikan efek antiinflamasi yang baik untuk esofagus.
Obat ini bisa didapatkan tanpa resep, namun untuk dosis yang lebih kuat membutuhkan resep. Contoh obat ini addalah omeprazole, lansoprazole, dan esomeprazole.
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)
Baca juga: 10 Tips Puasa Ramadhan 1441 H Cegah Maag Agar Lambung Nyaman Saat Berpuasa
Baca juga: BTalk Health dan Beauty, Tips Pakar dari Banjarmasin tentang Kulit Sehat Bercahaya di Bulan Puasa