Berita Banjarmasin
Aktivis BEM se-Kalsel Unjuk Rasa Bawa Poster Wajah Anggota DPRD Kalimantan Selatan
Aktivis BEM Se Kalsel kecewa karena tak ditemui anggota DPR saat menuntut penolakan jabatan kades diperpanjang, KUHP baru, longsor di tanahbumbu.
Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Membentangkan poster bergambar wajah anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menandai unjuk rasa di Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Senin (20/2/2023) petang.
Puluhan aktivis yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kalsel merasa kecewa lagi.
Sebab, hampir empat jam menggelar aksi unjuk rasa, tapi tak ada satupun perwakilan anggota DPRD Kalsel yang menemuinya.
"Dengan ini kami menyatakan tidak akan memilih mereka lagi di pemilu mendatang," tegas Koordinator Wilayah (Korwil) BEM se-Kalsel, Yogi Ilmawan, sambil berorasi.
Dalam aksi kali ini, BEM Kalsel membawa tiga tuntutan utama. Pertama, masih menolak Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) terbaru.
Baca juga: Isu Perpanjangan Masa Jabatan Kades Jadi Perhatian BEM se-Kalsel, Longsor Satui akan Disuarakan
Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Ketua Golkar Banjarmasin H Yuni Abdi Nur Sulaiman Siap Maju di Pilkada
Baca juga: Video Viral Perempuan Diduga Kesurupan di Kalsel, Relawan Menyebut di Gunung Batu Tabalong
Kedua, turut menolak wacana perpanjangan masa jabatan kepala desa hingga sembilan tahun.
Ketiga, menuntut Pemerintah Provinsi dan DPRD Kalsel menyelesaikan sejumlah pekerjaan rumah (PR).
Lantas, Yogi mengambil contoh, masalah lingkungan di Kalsel. Menurut BEM se Kalsel, masih marak kegiatan pertambangan.
Kondisi tersebut terbukti dari kasus Jalan Longsor di Tanahbumbu di KM 171, wilayah Desa Satui Barat.
Akibat akses terputus, aktivitas rutin seperti pengantaran logistik dan roda perekonomian warga setempat ikut terhambat.
Baca juga: Tak Mau Hapus Video Tiktoknya, Cewek di Tanbu Ini Dihajar Teman Pria Hingga Luka Lebam
Baca juga: Beraksi Lakukan Penipuan Ratusan Juta, Begini Modus Pria di Banjarbaru Ini Kuras Uang Para Korbannya
"Tak hanya Satui, dampak dari aktivitas pertambangan juga terjadi di Kabupaten Banjar. Bahkan, kami temui ada satu sekolah yang hampir ambruk," beber Yogi.
Pekerjaan rumah kedua yang menjadi catatan BEM Se Kalsel, yakni masalah pendidikan. Terjadi kesenjangan yang cukup jauh antara taraf pendidikan di wilayah perkotaan dengan pedesaan.
Sebagai solusi, BEM Se Kalsel meminta agar ada Tim Satuan Tugas (Satgas) Penyelamat Lingkungan dan Pengawas Aktivitas Pertambangan.
Permintaan tersebut, menurut Yogi, sudah sering disuarakan BEM Se Kalsel, baik saat aksi di gedung DPRD maupun di Kantor Pemprov Kalsel.
"Paling utama, kami meminta agar izin pertambangan yang baru supaya disetop," pungkasnya.
Baca juga: Pencuri Handhpone di Banjarmasin Diringkus Polisi, Beraksi di Rumah Sakit Dr Soeharsono
Baca juga: Si Jago Merah Mengamuk di Asrama Kodim 1001 HSU Balangan, Dua Rumah Hangus Terbakar
Baca juga: Dibawa Lewat Trisakti, 35 Kg Sabu Diamankan Polda Kalsel dari Penghuni Hotel di Banjarmasin
Karena tak ditemui perwakilan anggota DPRD Kalsel, massa memilih membubarkan diri.
Aliansi BEM Se Kalsel menyatakan segera menggelar konsolidasi kembali untuk melakukan aksi unjuk rasa lanjutan.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)
BEM Se Kalsel
DPRD Kalsel
Berita Banjarmasinpost Hari Ini
Banjarmasin
Jalan Longsor di Tanahbumbu
Desa Satui Barat
KUHP baru
Masa Jabatan Kades
| Lanjutkan Kerjasama Program Kesetaraan Pendidikan, Kalapas Banjarmasin Harapkan Masa Depan WBP Cerah |
|
|---|
| Perkuat Toleransi, Pukat Banjarmasin Gelar Dialog Lintas Iman dan Kebangsaan di Gereja Katedral |
|
|---|
| Hangatnya HUT ke-52 Pernikahan Pendiri BPost, Dewa Budjana Bikin Gusti Rusdi Tersenyum |
|
|---|
| FEB ULM Tutup Rangkaian Harlah ke-67 dengan Seminar Internasional |
|
|---|
| Material Trotoar Rusak dan Ranting Pohon Tumbang Masih Menumpuk di Sisi Jalan Suprapto |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.