Berita Banjarmasin

Peringati Hari Teater Sedunia, KS3B Kalsel Lakonkan Cerita Demang Lehman

Dalam rangka Hari Teater Sedunia, Kelompok Studi Seni Sanggar Budaya (KS3B) Kalsel menggelar kegiatan teater mengangkat cerita Demang Lehman

Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki
Pertunjukkan teater cerita Demang Lehman oleh Kelompok Studi Seni Sanggar Budaya (KS3B) Kalsel, di Gedung Kesenian Balairung Taman Budaya, Banjarmasin, Jumat (5/5/2023) malam. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - “Banua Banjar harus dipalas dengan banyu mata wan darah. Haram manyarah waja sampai kaputing”.

Kalimat tersebut yang terakhir diucapkan Demang Lehman sebelum menjalani eksekusi hukuman gantung dalam cerita karya Adjim Arijadi.

Cerita tersebut dipertunjukkan melalui teater oleh Kelompok Studi Seni Sanggar Budaya (KS3B) Kalsel, di Gedung Kesenian Balairung Taman Budaya, Banjarmasin, Jumat (5/5/2023) malam.

Pada bagian akhir cerita, tangis para pemain yang berperan sebagai rakyat jelata itu pecah usai menyaksikan Demang Lehman harus merenggut nyawa dengan cara gantung diri.

Baca juga: STIKIP PGRI Banjarmasin Pentaskan Japin Carita di Balairung Sari Taman Budaya Kalsel

Baca juga: Tradisi Ngayau Ditampilkan Dalam Tarian Kontemporer di Taman Budaya Kalsel

Baca juga: Tampil di Peringatan Hari Jadi Batola, Sanggar Permata Ije Jela Bawakan Tarian Baihik, Ini Maknanya

Namun di sisi lain, kematian Demang Lehman dianggap menjadi titik balik semangat perjuangan rakyat dalam melawan penjajah.

Meski Demang Lehman sudah tiada, tapi semboyan “Haram manyarah waja sampai kaputing” selalu ada di ingatan pribumi rakyat Banjar.

Bagian akhir dari cerita tersebut juga diiringi sambutan tepuk tangan oleh para penonton seisi gedung.

Diketahui, pertunjukan itu merupakan rangkaian kegiatan Aruh Teater sebagai perayaan Hari Teater Sedunia yang sebenarnya diperingati setiap 27 Maret.

Tetapi di Banjarmasin, kegiatan peringatan mundur menjadi 5-7 Mei 2023. Karena Maret lalu masih dalam suasana bulan Ramadan.

“Untuk kegiatan tahun ke depannya akan disesuakan kembali berdasar tanggal yang telah menjadi ketetapannya, yakni 27 Maret,” kata ketua pelaksana kegiatan, Ferdi Irawan.

Hari Teater Sedunia menjadi momentum untuk berkumpulnya para pelaku teater dalam membaca ulang tentang perjalanan di dunia kreatifitas khususnya teater.

Aruh Teater mulai 2023, atas kesepakatan Forum Komunikasi Pekerja Seni Kampus dan pelaku maupun komunitas seni teater nonkampus dikukuhkan sebagai penamaan dari kegiatan perayaan Hari Teater Dunia.

Aruh itu sendiri dipinjam dari kegiatan religi masyarakat Suku Dayak, yang memiliki makna sebagai ungkapan syukur atas segala yang diperoleh dan cara memohon berkah untuk segala usaha dalam kehidupan.

“Harapan besar dengan perubahan nama kegiatan tersebut, akan semakin kuat spirit dalam menjaga seni budaya yang telah ada dan melahirkan tawaran tawaran bentuk baru sebagai penambah kekayaan khasanah budaya di Banua,” ujar Ferdi.

Aruh Teater 2023 yang melibatkan sekitar 285 orang dari berbagai komunitas teater kota dan kampus itu mengusung tema “Membaca Akar Menjaga Keberlangsungan”.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved