PPDB 2023 - Berada di Daerah Perbatasan, SMPN 12 Banjarbaru Cuma Dapat 18 Siswa Baru

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Sebanyak 15 SMPN di Kota Banjarbaru telah selesai melaksanakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online.

Hari ini Senin (29/5/2023), sudah memasuki masa pengumuman hasil sekaligus proses pendaftaran ulang.

Dari 15 satuan pendidikan itu, hanya SMPN 12 Banjarbaru yang memiliki kuota satu Rombongan Belajar (Rombel) pada PPDB 2023.

Baca juga: Hasil PPDB Diumumkan, Siswa Baru SMPN 4 Banjarbaru Wajib Daftar Ulang via Online

Baca juga: Pelaksanaan PPDB Online Tingkat SMP di Banjarmasin Mulai 12 Juni 2023

Bahkan, jumlah siswa dalam satu rombel yang seharusnya diisi maksimal 32 orang, hanya terisi 18 siswa baru.

"Memang sejak dulu, kuota siswa di SMPN 12 Banjarbaru hanya satu rombel," kata Kepala SMPN 12 Banjarbaru, Fitriansyah.

Menurutnya, minimnya peminat di sekolahnya tersebut lantaran berada di perbatasan Banjarbaru dengan Kabupaten Tanah Laut.

Baca juga: Awasi PPDB 2023, Ombudsman Kalsel Ingatkan Sekolah Tidak Lakukan Pungutan

Baca juga: Fenomena Saat PPDB

"SMPN 12 Banjarbaru paling ujung, setelah SMPN 3 dan 13. Ditambah juga di Kecamatan Cempaka ini ada Madrasah Tsanawiyah, jadi siswanya terbagi," urai dia.

Meski demikian, Fitriansyah menyebut bahwa jumlah siswa baru di tahun ini lebih banyak bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Tahun lalu hanya 9 siswa baru, itu pun satu orang dari Kabupaten Tanah Laut. Kalau di total sekarang jumlah keseluruhan siswa kami ada 28 orang," sebutnya.

Baca juga: Jet Lag Mengancam Jemaah Haji 2023 Pasca Penerbangan Panjang, Simak Tips Mengatasinya

Baca juga: Peringatan Kepada Calon Jemaah Haji 2023, Jangan Merokok di Tempat Ini di Arab Saudi Bisa Kena Denda

Sementara itu, pada hari pengumuman hasil PPDB Online, juga sekaligus dilaksanakan pendaftaran ulang siswa baru.

Pendaftaran ulang siswa baru dilakukan secara offline di sekolah, dihadiri langsung oleh orangtua siswa.

"Kami kumpulkan orangtua, sekaligus untuk menyosialisasikan program sekolah. Karena, cukup susah mencari momen untuk bisa mengumpulkan semua orangtua siswa," jelasnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)