PPDB 2023

Pasca PPDB 2023, Warga di Kabupaten Tanah Laut Usul Dirikan SMAN yang Baru

Pertambahan penduduk kota, sedangkan SMA negeri hanya satu, warga pun minta ada penambahan sekolah sehingga lulusan SMP bisa tertampung saat PPDB.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/ROY
Pengurus Dewan Pendidikan Kabupaten Tanah Laut saat di SMAN 1 Pelaihari, membahas jalur zonasi PPDB daring 2023/2024 dengan M Hardiansyah (kiri), orangtua/wali calon siswa yang tidak tertampung di sekolah ini, Senin (10/7/2023). Atas kondisi sekarang inilah, M Hardiansyah berharap supaya ada satu SMA negeri lagi di Kota Pelaihari. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN - Mengenai dugaan kecurangan penerimaan peserta didik baru (PPDB), juga diantisipasi di Tanah Bumbu (Tanbu), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Salah satu sekolah favorit, yaitu SMPN 1 Batulicin, pada melakukan verifikasi data siswa yang mendaftar untuk memastikan siswa tersebut apakah sesuai zonasi.

“Untuk sementara ini, tidak ditemukan hal-hal yang mencurigakan seperti pemalsuan data dan lain sebagainya,” jelas Samaruddin Ketua PPDB 2023 di SMPN 1 Batulicin.

Adapun Kepala SMPN 1 Simpang Empat, juga di Kabupaten Tanbu, yakni Ika Sulistiawati, mengaku, mengutamakan zonasi sesuai sekolahnya. Bahkan ia mengakui juga bekerja sama dengan sekolah lain untuk menyeleksi calon siswa.

“Kenapa kita terakhir pengumuman kelulusan seleksi, karena kita ingin sekolah yang ada di sekitar kita juga terisi kuotanya. Jadi apabila ada siswa yang mendaftar ke sini dari luar zonasi kita dan sudah ada namanya di sekolah lain kita tidak akan terima meskipun masih ada slot,” ungkapnya.

Baca juga: Disdikbud Kalsel: Ada Celah di PPDB, Kayutangi dan Pasar Lama Banjarmasin Tak Tercover Zonasi

Baca juga: Jalin Silaturahmi, Kepala Kanwil DJPb Kalsel Ke Banjarmasin Post

Baca juga: Banjarmasin Post Bersilaturahmi ke KPU Kalsel, Andi Tenri Apresiasi Pemberitaan yang Edukatif

Sementara itu, Plh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tanbu, Andi Aminuddin, mengungkapkan, untuk PPDB khusus di tingkat SMP masih kondusif.

Untuk kasus orangtua yang meminta surat keterangan bertempat tinggal dari desa, dia mengungkapkan, hal ini memang harus disikapi dengan baik bagi sekolah. “Yang salah itu ketika sekolah menerima yang pakai surat dan yang zonasi tidak,” ungkapnya.

Sedangkan di Kabupaten Tanah Laut (Tala), muncul aspirasi baru di kalangan warga adanya sekolah menengah atas (SMA) negeri baru. Khususnya di wilayah Kota Pelaihari, Kabupaten Tala, ini.

Aspirasi itu mencuat menyusul banyaknya pendaftar yang tidak tertampung di SMAN 1 Pelaihari pada PPDB 2023, mengingat terbatasnya daya tampung sekolah favorit tersebut.

Merujuk data pada SMAN 1 Pelaihari, tahun ini sekolah yang berada di kawasan perkantoran Gagas di Jalan A Syairani, Pelaihari,  membuka sembilan rombongan belajar (rombel).

Baca juga: UU Kesehatan Resmi Disahkan DPR RI, Begini Sikap IDI Kalsel

Baca juga: Terdampak Longsor Km 171 Satui, Setahun Sudah Warung-warung Kecil Sepi Pembeli

Satu rombel jumlah siswanya sekitar 32 orang. Jumlah total yang siswa baru yang dapat ditampung di SMANPel hanya sekitar 288 orang. Sementara itu jumlah pendaftar mencapai ratusan orang.

“Karena itu di Kota Pelaihari ini perlu ada lagi SMAN baru karena sejak dulu hingga sekarang cuma ada satu, ya jelas tidak mampu menampung,” ucap M Hardiansyah, aktivis Kabupaten Tala yang juga pihak keluarga pendaftar yang tak tertampung di SMAN 1 Pelaihari.

Dikatakannya, jumlah penduduk di Kota Pelaihari terus bertambah, sehingga hal tersebut juga harus diimbangi dengan perluasan/penambahan sekolah atau bantun Sekolah baru. Terutama SMA negeri karena sampai saat ini cuma ada satu sekolah.

Diskusi terkait minimnya SMA negeri di Kota Pelaihari tersebut ramai diperbincangkan warga pada salah satu grup Whatsapp (WA) ternama.

Di antaranya, muncul gagasan agar pemerintah daerah memikirkan membangun SMA negeri di wilayah kecamatan baru (pecahan Kecamatan Pelaihari) yang saat ini sedang berproses pemekarannya.

Baca juga: Sungai Kusan Meluap Pasca Tanbu Diguyur Hujan Deras, Dua desa Ini Pun Kebanjiran

Baca juga: Dinilai Bersalah, Kontraktor Proyek Irigasi Mandiangin Divonis 3 Tahun Penjara dan Denda Rp 50 Juta

Ketua Dewan Pendidikan Tala, H Noor Ifansyah, mengatakan, sebenarnya di Kota Pelaihari juga ada SMA lain, hanya saja memang bukan negeri.

Namun tetap bisa menjadi alternatif bagi lulusan SMP sederajat untuk bersekolah ketika tidak lulus mendaftar di sekolah negeri.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Fikri/Idda Royani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved