Berita Banjarmasin

Tergiur Janji Umroh Gratis, Puluhan Jemaah Ini Malah Terlilit Utang Saat di Tanah Air

Tergiur janji umroh gratis puluhan jemaah umroh gagal berangkat dan sebagian terlilit utang saat tiba di tanah air, begioni kronologisnya

Penulis: Rifki Soelaiman | Editor: Irfani Rahman
Banjarmasinpost.co.id/Rifqi Soelaiman
Satu calon jemaah menceritakan kronologi jemaah diimingi umroh gratis 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Puluhan calon jemaah umroh harus membuang harapannya untuk saat ini, karena tak jadi berangkat ke Tanah Suci Mekkah. Mereka adalah calon jemaah umroh travel berinisial M, yang katanya berkantor pusat di Banyuwangi, Jawa Timur

Namun sebagian juga ada  yang sudah berangkat, namun terpaksa harus memiliki utang-piutang setelah kepulangannya. Sebab, para calon jemaah itu diberikan iming-iming oleh pemilik travel, EA, dengan umroh secara cuma-cuma. 

“Cuma menyetor Rp2,5 juta untuk biaya administrasi dan perlengkapan ke travel itu, dan dijanjikan uang yang kami keluarkan akan diganti. Sisanya gratis,” kata Rahmaniach (50), agen sekaligus korban yang diiming-imingi umroh gratis, Kamis (8/6/2023).

Cerita bermula ketika EA mengajak Rahmaniach menjadi agen di Banjarmasin untuk mencari calon jemaah umroh. Pemilik travel umroh M itu katanya memiliki program umroh gratis, dengan investor atau donatur dari Arab Saudi. 

“Kalau kata si EA, investornya ini hamba Allah,” katanya.

Baca juga: Gegara Mengamuk di Warung Terungkap Pemuda Ini Adalah Pelaku Curat, Laptop Jadi Bukti

Baca juga: Kabar Gembira Kalsel Dapat Tambahan Kuota Haji 113 Orang, JCH Diberi Waktu 3 Hari Melunasi Bipih

Awalnya ia tidak percaya dengan hal itu, sampai si EA memberitahu bahwa hamba Allah ini memiliki banyak yayasan, yang di mana programnya adalah memberangkatkan umroh umat Muslim secara gratis. 

“Caranya memberitahu saya itu sangat meyakinkan. Karena katanya yayasan itu ada banyak tapi berada di luar Banjarmasin, padahal saya tidak mengetahui keaslian yayasan itu, tergiur begitu saja,” akunya. 

Dengan biaya Rp2,5 juta itu, Rahmaniach semangat untuk mencari jemaah yang hendak umroh, terutama kalangan menengah ke bawah. 

Meskipun hal itu ia akui secara logika tidak masuk akal. Tetap ada beberapa jemaah yang memercayainya, termasuk ia, adapula yang tidak.

Setelah calon jemaah berhasil dikumpulkannya, EA meminta mereka untuk melengkapi data-data sesuai dengan regulasi keberangkatan umroh.

“Untuk paspor, kami disuruh bayar pakai uang sendiri. Berarti jadi Rp3,5 juta biaya yang kami keluarkan, itu akan diganti katanya,” sambung dia. 

“Setelah data lengkap, ternyata disuruh mengumpulkannya (data) ke salah satu perusahaan pembiayaan syariah.”

Perusahaan pembiayaan itu meminta tambahan biaya sebesar Rp6,3 juta per jemaah, sebagai uang muka atas total biaya keberangkatan, dengan angsuran tiga tahun lamanya. 

Karena diiming-imingi akan diganti dan dikembalikan ke nomor rekening masing-masing calon jemaah, ia pun mengiyakannya, beserta calon jemaah lain. 

“Pembiayaan ini berperan untuk mendanai keberangkatan umroh. Kata EA, menggunakan pembiayaan ini semata-mata hanya untuk formalitas,” jelasnya.

Baca juga: Kala Wakil Presiden Peringatkan Maskapai

Baca juga: Setop Kekerasan Perempuan dan Anak

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved