Berita Kotabaru

Jembatan Akses ke SDN 3 Semayap, Pemerhati Pendidikan Sebut Tergantung Keseriusan Pemkab Kotabaru

Dosen STIKIP Paris Barantai Kotabaru, Rony Syafriansyah, menilai pembangunan jembatan akan berdampak pada bidang pendidikan di SDN 3 Semayap.

Penulis: Herliansyah | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/HELRIANSYAH
Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Semayap di Desa Semayap, Kecamatan Pualu Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (20/6/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Kondisi SDN 3 Semayap dari tahun ke tahun mengalami penurunan jumlah murid.

Sekolah ini terdapat di Desa Semayap, Kecamatan Pualu Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Atas kondisi tersebut, Rony Syafriansyah, pemerhati pendidikan di Kotabaru, angkat bicara.

Menurunya, penurunan minat peserta didik untuk sekolah di SDN tersebut merupakan imbas dari tidak dilanjutkannya pembangunan jembatan sebagai akses terdekat mereka.

Paling dikhawatirkan Rony lagi, bukan berdampak pada sekolah, tapi sebaliknya, berdampak kepada anak-anak sekitar.

Baca juga: Masuk Skala Prioritas, Sekda Minta Pekerjaan Jembatan ke SDN 3 Semayap Dianggarkan di 2024

Baca juga: Pembangunan Jembatan Ini Mangkrak, Jumlah Murid SDN 3 Semayap Kotabaru Terus Merosot

Bisa jadi bahkan, anak-anak tidak mau lagi sekolah atau lebih memilih ke sekolah lain.

"Karena saya melihat psikologis anak terdekat (Rampabaru), mereka lebih cendrung memilih untuk tidak sekolah dari pada jauh," ucap Rony.

Ditambahkan dosen STIKIP Paris Barantai Kotabaru ini, efeknya tidak kepada sekolah.

"Sekolah tetap akan jalan dengan enam rumbel muridnya lima, lima, lima," terangnya.

Tapi efek itu lebih kepada guru, terkait pemenuhan jam mengajar yang tidak akan terpenuhi.

Baca juga: Kapal Sesaki Sungai, Nelayan Kualatambangan Kabupaten Tala Tak Melaut Akibat BBM Subsidi Terbatas

Baca juga: Pasar Hewan Pelaihari Makin Ramai Dekati Idul Adha 2023, Warga Barabai Langsung Angkut Sapi

Kemudian, berpengaruh pula pada operasional sekolah yang menjadi tidak lancar.

Namun paling fatal, faktor terhadap kelanjutan pendidikan anak-anak di Rampabaru, yaitu apabila mereka sampai memilih untuk tidak melanjutkan sekolah.

"Itu yang paling saya khawatirkan. Pasti orang-orang Rampa dan orang sekitar situ sangat dirugikan dengan anak-anak tidak mau sekolah. Dan, itu merugikan daerah, merugikan negara dan itu salah," urainya.

Apabila, selanya, pemerintah daerah tidak menjembatani dengan segera mengenai apa yang menjadi keperluan mereka, yakni akses menuju ke sekolah.

"Yang fatal adalah akan berhentinya anak-anak tersebut tidak melanjutkan lagi sekolah di SDN 3 Semayap," ucapnya dengan nada khawatir.

Baca juga: Kedapatan Bawa Sabu, Oknum ASN Diamankan Personel Polsek Murung Pudak Kalsel

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved