Berita Banjarmasin

Bahan Alam Ini Bermanfaat untuk Terapi Pasien Kanker di CISC Banjarmasin Ajarkan Buat Minumannya

Para pasien kanker dan pendamping pasien kanker di rumah singgah CISC Banjarmasin belajar membuat minuman bahan alam terapi komplementer bagi pasien

|
Editor: Khairil Rahim
Okta Muthia Sari untuk BPost
Para pasien kanker dan pendamping pasien kanker di rumah singgah Cancer Information and Support Center (CISC) Banjarmasin, belajar membuat minuman bahan alam yang dapat digunakan sebagai terapi komplementer bagi pasien kanker. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Para pasien kanker dan pendamping pasien kanker di rumah singgah Cancer Information and Support Center (CISC) Banjarmasin, belajar membuat minuman bahan alam yang dapat digunakan sebagai terapi komplementer bagi pasien kanker.

Komunitas pasien kanker Wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) ini membuat minuman itu dari bahan alam seperti buah bit dan daun kelor yang banyak mengandung vitamin A, B, dan C, kalium, tembaga, dan magnesium, zat besi, kalsium dan fosfor.

Buah bit telah terbukti dapat meningkatkan kadar hemoglobin dimana dapat membantu pasien kanker yang mengalami anemia.

Daun kelor juga mengandung antioksidan, kalium, karoten, vitamin, mineral, senyawa flavonoid dan fenolik. Kandungan antioksidan dan potasium pada daun kelor bermanfaat dalam pengobatan kanker.

Mereka dipandu oleh para mahasiswa, Dosen Farmasi FMIPA dan Fakultas Kedokteran ULM yang sedang menggelar edukasi kepatuhan minum obat dan pelatihan pembuatan minuman bahan alam dalam rangka pengabdian dosen dan kuliah kerja nyata (KKN) pada periode 2023.

Kegiatan terdiri dari edukasi kepatuhan minum obat untuk mual muntah dan bahan alam yang dapat digunakan pada pasien kanker.

Baca juga: Cegah Penyakit Diebetes Mellitus, Warga Sungai Tiung Banjarbaru Dibekali Pendidikan Latihan Fisik

Pelatihan pembuatan minuman bahan alam yang dapat digunakan sebagai terapi komplementer bagi pasien kanker serta demontrasi cara terapi fisik relaksasi untuk mengurangi gejala fatique.

"Mual dan muntah merupakan keluhan efek samping yang sering mengganggu pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi," kata Okta Muthia Sari, Senin, (10/7/2023).

Setelah kemoterapi, dikatakan Dosen Farmasi ini bahwa pasien kanker mendapatkan terapi untuk mencegah mual muntah dari fasilitas kesehatan.

Namun, kenyataannya pasien kadang kala tidak minum obat tersebut karena merasa tidak ada keluhan mual muntah.

Sebetulnya, efek samping mual muntah setelah kemoterapi dapat muncul secara cepat dan lambat.

Adapun terapi yang telah diberikan oleh fasilitas kesehatan adalah untuk mencegah hal tersebut. Kepatuhan minum obat yang rendah dapat disebabkan karena pengetahuan yang masih rendah.

Oleh sebab itu, tim pengabdian dosen Farmasi ULM yang terdiri dari Aditya Maulana Perdana Putra, Okta Muthia Sari dan Yusrinie Wasiaturrahmah berinisiatif melakukan pengabdian masyarakat terkait edukasi kepatuhan minum obat mual muntah dan bahan alam yang dapat digunakan pada pasien kanker.

Terapi komplementer adalah cara untuk membantu menangani dan mengurangi gejala maupun efek samping yang dilakukan sebagai pendukung atau pendamping pengobatan medis atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis.

Terapi alternatif komplementer saat ini semakin banyak digunakan dalam mengatasi berbagai keluhan akibat kemoterapi.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved