DPRD Banjarbaru

Banjarbaru Catat Skor Tertinggi Program P3DN, Komisi II DPRD Dukung Penganggaran untuk Produk Lokal

Anggota komisi II DPRD Kota Banjarbaru, HR Budiman mengapresiasi capaian Banjarbaru dalam program P3DN. Ia pun mendorong anggaran untuk produk lokal

Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Hari Widodo
Humas DPRD Banjarbaru untuk Bpost
Anggota komisi II DPRD Kota Banjarbaru, HR Budiman. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Penghargaan atas Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) yang diraih Pemko Banjarbaru, dari BPKP Kalsel mendapat apresiasi dari Anggota komisi II DPRD Kota Banjarbaru, HR Budiman.

Politisi PDI Perjuangan itu mengaku bangga terhadal nilai yang diberikan BPKP Kalsel kepada Pemko Banjarbaru atas Program P3DN di angka 48,5 persen. 

Nilai tersebut menurutnya sudah sangat tinggi, bahkan mampu berada di atas Pemkab Tapin dengan skor 36,5 persen dan Pemprov Kalsel dengan skor 35,0 persen.

"Bahkan dari hasil pengawasan BPKP, Pemko bisa lebih tinggi dari BUMN, dalam hal penganggaran untuk memajukan produk lokal," katanya, Kamis (27/7/2023)

Menurutnya, hal seperti itu yang pihaknya inginkan ketika berbicara penggunaan anggaran, baik itu pemerintah maupun swasta.

Sebab menurutnya lagi, hal tersebut merupakan kunci dari kemajuan produk lokal di banua. 

"Karena bagaimana produk lokal kita mau maju bila tidak ada dukungan anggaran. Karena itulah kami sangat mendukung bila anggaran di Pemko Banjarbaru untuk mengembangkan produk lokal," ujarnya.

Bahkan disebutkannya, ada daerah lain yang porsi anggarannya mendukung produk lokal sebesar 40 persen dari sektor pemerintah.

Pembagian porsi tersebut menurutnya, tentu akan membuat pemasaran produk lokal di Indonesia menjadi semakin maju dan berkembang.

"Selain itu, porsi anggaran itu juga jadi jaminan bagi pangsa pasar produk lokal kita, dan itu memang harus diawali dari sektor pemerintahan," ucapnya.

Budiman menilai, bila kebijakan tersebut serius dilakukan, maka bukan tidak mungkin sektor UMKM di daerah juga akan menerima dampaknya.

"Ini jadi jembatan untuk memajukan dan mensejahterakan para pelaku UMKM, dan tentu saja sebagai warga Indonesia harus mencintai dan bangga dengan produk buatan anak bangsa. Bukan malah bangga memakai produk orang atau negeri lain," ungkapnya. (AOL/*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved