Berita Tanahlaut
Warganya Alami Krisis Air Bersih, Kades Gunungraja Tala Tiap Hari Blusukan Lakukan Ini
Warga Desa Gunungraja, Kecamatan Tambangulang kini mulai terdampak kemarau. Sebagian warga kini, alami krisis air bersih
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Dampak cuaca panas ekstrem yang kembali melanda sejak beberapa pekan terakhir mulai meluas. Di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), warga yang saat ini mulai kesulitan air bersih kian meluas.
Di antaranya yakni di Desa Gunungraja, Kecamatan Tambangulang. Sejak sekitar setengah bulan lalu, sebagian warga setempat kesulitan mencukupi keperluan air bersih menyusul mulai mengeringnya sumur gali.
Hal tersebut menjadi perhatian khusus Samsiar, kepala Desa Gunungraja. Ia langsung turun tangan membagi-bagikan air bersih kepada warga yang kesulitan air bersih mulai pukul 10.00 Wita hingga 17.00 WIta.
Pada Rabu kemarin ia mendistribusikan air bersih ke lingkungan RT 7 dan 8. "Hari ini saya turun ke lingkungan RT 1,3 dan 5," ucap Samsiar, Kamis (17/8/2023).
Baca juga: Warga Tanahhabang Alami Krisis Air Bersih, PDAM HST Lakukan Ini
Baca juga: Warganya Kesulitan Air Bersih Setiap Kemarau, Kades Sukaramah Tanbu Usul Tambah Sumur Bor
Baca juga: Terdampak Kemarau, Warga di Tiga RT Desa Limamar Kabupaten Banjar Kesulitan Air Bersih
Ia mengatakan sejak sekitar 15 hari lalu dirinya tiap hari blusukan membagikan air bersih kepada warganya yang kesulitan air bersih.
Samsiar merogoh kocek pribadi. Tiap hari setidaknya ia mengeluarkan uang tak kurang Rp 100 ribu. "Saya turun sendiri, kalau pakai tenaga orang lain, ya tentu banyak lagi biayanya," sebutnya.
Tiap bergerak dirinya membawa dua unit tandon yakni volume 1.200 liter dan 500 liter. Dalam sehari, tiga kali ia bolak-balik mengambil air sumur warga di kampungnya yakni di bengkel alm Anang Juhani di RT 2.
"Kebetulan sumurnya tak pernah kering meski kemarau panjang sekali pun. Airnya jernih dan bagus, bahkan bisa langsung diminum. Tarifnya terjangkau saja, per tandon Rp 30 ribu," papar Samsiar.
Dikatakannya, kondisi kemarau ekstrem yang terjadi saat ini sama dengan kemarau enam tahun silam. Karena itu, sebagian warganya sekarang kesulitan air bersih.
Sumur bor milik desa, jelasnya, memang ada yakni tujuh unit. Namun yang saat ini berfungsi hanya lima unit yakni di RT 3,4,6 dan 8. Sedangkan dua unit yakni di RT 5 tidak berfungsi karena mata bor tak bisa lagi menembus lempengan batu keras.
Enam unit sumur bor tersebut dibangun pada masa pemerintahannya. Sedangkan satu unit lainnya (di RT 5) dibangun pada masa kepala desa sebelumnya.
Kedalamannya rata-rata sekitar 25 meter saat awal pengeboran. Namun kini kedalamannya juga mulai berkurang karena terpapar pasir.
Lima unit sumur bor yang saat ini masih berfungsi pun, sebut Samsiar, tak mampu juga mencukupi keperluan seluruh warga di lingkungan RT setempat.
"Karena itu saya turun membantu warga yang jauh dari sumur bor dan jauh dari jaringan perpipaan PDAM," tandas Samsiar.
Jaringan PDAM Banjarbakula, paparnya, memang telah menjamah desanya. Namun hanya warga yang berada di sekitar jalan poros yang dapat menikmati.
| Harga Sembako di Tala Jelang Nataru dan Haul Guru Sekumpul, Bupati: Pengawasan Akan Terus Dilakukan |
|
|---|
| Penampakan Freezer Baru Seharga Rp80Juta Milik Warga Pelaihari Tanahlaut Kalsel yang Hangus Terbakar |
|
|---|
| Sembunyikan Narkoba di Bawah Kasur, Buruh Serabutan Ditangkap Polsek Kintap |
|
|---|
| Buruh Serabutan di Kintap Tanahlaut Ditangkap Polisi, Sabu Disembunyikan di Bawah Kasur |
|
|---|
| Plafon Jebol, Rumah Tangga Pasutri Tanahlaut Ini Ikut Retak, Drama Sidang Tipiring di PN Pelaihari |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.