Tajuk
Kapan Kabut Asap Berakhir?
KABUT asap masih melanda Provinsi Kalimantan Selatan hingga diujung September 2023. Bukan berkurang, tapi malah intensitasnya kian mengkhawatirkan.
KABUT asap masih melanda Provinsi Kalimantan Selatan hingga diujung September 2023. Bukan berkurang, tapi malah intensitasnya kian mengkhawatirkan.
Sebenarnya, kondisi kabut asap bisa berkurang jika intensitas hujan meningkat hingga memadamkan titik-titik api. Namun, meskipun sudah memasuki bulan September, tanda-tanda masuk musim hujan belum tampak.
Dampak langsung kabut asap adalah menurunnya kualitas udara. Imbasnya pada meningkatnya kasus inspeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Kalimantan Selatan. Dinas Kesehatan Banjarbaru mencatat, ada 26.175 kasus ISPA, dengan jumlah kasus tertinggi pada bulan Agustus yakni 26.175.
Dampak kabut asap lainnya adalah pada perekonomian serta transportasi, mengganggu jadwal penerbangan. Reportase reporter Banjarmasin Post pada Jumat (29/9) menunjukkan setidaknya ada lima penerbangan tertunda jadwal keberangkatannya.
Baca juga: Agrosiwata Kebun Kopi Desa Sirnajaya Semakin Tumbuh Berkat Pemberdayaan Desa BRILian BRI
Baca juga: Relawan PB 08 Siap Berjuang untuk Kemenangan Prabowo Subianto
Pada Jumat pagi landasan pacu Bandara Syamsudin Noor diselimuti kabut asap sehingga menyulitkan pilot karena jarak pandang yang terbatas.
Kabut asap yang bersumber dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) memang jadi momok di Kalsel tiap tahunnya. Pada musim kemarau muncul titik-titik api di sejumlah wilayah yang rawan kebakaran.
Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah berupakan melokalisasi titik api agar tidak berkembang lebih besar.
Demikian pula dukungan tim Manggala Agni dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup serta barisan pemadam kebakaran ikut serta memadamkan api. Helikopter dari BNPB tiap hari hilir mudik menyiram titik api di sejumlah wilayah Kalsel.
Namun, upaya pemadaman itu tentu saja tidak cukup karena di musim kering seperti sekarang, akan selalu muncul hot spot baru yang sewaktu-waktu bisa membesar, lalu meluas dan sulit dipadamkan dengan segera.
Upaya pemadaman api yang dilakukan para petugas terkait adalah solusi paling nyata saat ini agar karhutla dan asap tidak meluas apalagi hingga ‘diekspor’ ke negara jiran. Pemilik lahan yang mempersiapkan lahannya menjelang musim penghujan, masih dengan cara membakar karena praktis dan murah. Semoga saja, tidak diikuti perusahaan-perusahaan perkebunan besar melakukan hal yang sama, seperti yang pernah terjadi beberapa tahun lalu.
Baca juga: Kekecewaan Coach RD Barito Putera Imbang Lawan RANS, Almaida Langsung Lakukan Evaluasi
Baca juga: Jadwal Acara TV Sabtu 30 September 2023, Ada The Police di Trans 7 dan Cerita Militer di Kompas TV
Mitigasi bahaya karhutla dan kabut asap menjadi sangat penting untuk mengurangi dampak dan risiko terhadap masyarakat tidak hanya di Kalsel namun juga di luar provinsi ini. Selain itu, master planning penanggulangan karhutla dan asap harus sangat jelas dan terencana sebagai langkah antisipatif untuk mengurangi dampaknya. (*)


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
												      	 
												      	 
												      	 
												      	 
												      	 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.