Tajuk
Jangan Terbuai Janji
Bakal pasangan capres dan cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) memulai rangkaian pendaftaran calon peserta Pilpres 2024 ke KPU RI.
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia resmi menggelar pendaftaran bakal calon presiden-bakal calon wakil presiden, pada Kamis (19/10/2023).
Pendaftaran akan ditutup 25 Oktober 2023.
Diprediksi bakal ada tiga pasangan calon yang berkontestasi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Dan, bakal pasangan capres dan cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) memulai rangkaian pendaftaran calon peserta Pilpres ke KPU RI.
Paslon yang didukung oleh Koalisi Perubahan terdiri dari Partai Nasdem, PKB, dan PKS ini, menjadi pendaftar pertama dengan menyerahkan dokumen pendaftaran syarat capres cawapres kepada Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari dan anggota KPU RI lainnya.
Menyusul kemudian pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, yang juga mendaftar di hari yang sama ke KPU RI.
Para ketua partai koalisi turut mendampingi. Mereka antara lain Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Plt Ketum PPP Mardiono, Ketum Hanura Oesman Sapta Odang, dan Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo.
Adapun capres Prabowo Subianto direncanakan mendaftarkan diri setelah mendeklarasikan cawapresnya.
Dengan pendaftaran ini, kita sudah memasuki tahapan krusial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara hingga penentuan pada pemilihan umum di 14 Februari 2024 mendatang.
Meski belum masuk masa kampanye, sejumlah program, janji serta visi dan misi pun sudah disampaikan paslon yang akan memimpin negeri ini 5 tahun ke depan.
Adu visi dan misi, serta debat pasangan capres-cawapres masih akan dijadwalkan.
Namun pastinya rakyat tak ingin hanya mendapat janji-janji surga. Pemilih menantikan adu visi dan misi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan sosial, politik, dan ekonomi, bukan adu janji apalagi adu materi (uang).
Tak perlu membawa sentimen suku, agama dan ras dalam kontestasi capres-cawapres. Kita harus belajar dari pengalaman pilpres sebelum-sebelumnya saat polarisasi terbangun dari berbagai isu.
Bukannya memberi panduan bagi rakyat untuk memilih yang terbaik, tapi justru menghadirkan konflik di tengah masyarakat bawah.
Sementara, di tataran elit atas, mereka masih bisa berkumpul, bersenda gurau bersama.
Dukungan adalah wajar dalam politik.
Tapi, dukungan yang membabibuta, menyerang pihak yang tidak sekubu, justru membuat pilres mendatang bisa berlangsung ‘brutal.’
Itu semua tidak kita inginkan.
Jadilah pemilih yang cerdas, pahami realitas politik dan serealistis apa janji-janji tersebut bisa diwujudkan.
Tak ada gading yang tak retak. Tak ada calon pemimpin yang benar-benar sempurna tanpa kesalahan.
Tapi, pilihan kita akan menentukan nasib bangsa ini ke depan.
(Banjarmasinpost.co.id/*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/Ganjar-Mahfud-Anies-Iskandar-Imin-Prabowo-pada-Pilpres-2024.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.