Berita Banjar

Teknologi Modifikasi Cuaca Tahap 2 di Wilayah Kalsel Berakhir, Sebanyak 29 Ton Garam Sudah Ditabur

Teknologi Modifikasi Cuaca tahap 2 di Provinsi Kalsel berakhir, sebanyak 29 ton garam sudah ditabur.

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Edi Nugroho
BPBD Kalsel
Ilustrasi: Satu uni Heli Water Boombing Karhutla tiba di Kalsel. 

BANJARAMASINPOST,CO.ID, MARTAPURA - Teknologi Modifikasi Cuaca tahap 2 di Provinsi Kalsel berakhir, sebanyak 29 ton garam sudah ditabur.

Hingga saat ini, Kalsel diperkuat 6 helikopter untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan, 4 heli water boombing dan heli 2 patroli.

Keberadaan heli ini akan terus dipergunakan untuk pelaksanaan water boombing di Kalsel dari tim Satgas Udara.

"Helikopter masih di Kalsel sampai akhir masa status siaga darurat, yakni 15 November 2023," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kalsel, Pormadi, Jumat (20/10/2023).

Baca juga: Pelaku Usaha AgenBRILink Dimudahkan Akses Permodalan dengan Kehadiran Pinang Paylater

Baca juga: Kondisi Terakhir Janin yang Ditemukan Tepian Sungai Mahakam Kaltim, Nyaris Terbentuk Sempurna

Karena itu pula, Satgas Darat juga diminta untuk tetap terus melakukan siaga kebakaran hutan dan lahan hingga status tersebut siaga berakhir.

Dari catatan BPBD Provinsi Kalsel mencatat tersisa beberapa daerah yang masih ada titik panas. Utamanya di Kalsel bagian Timur, seperti Tanah Bumbu dan Kotabaru.

Sebab, hujan lebih banyak mengguyur bagian Barat. Seperti Barito Kuala (Batola), Banjarmasin, Banjarbaru, Hulu Sungai dan Tabalong.

Meski diguyur hujan deras, titik panas masih ditemukan juga di wilayah Barat. Khususnya di kawasan Gubernur Syarkawi, Kabupaten Banjar.

“Saat ini fokus pembahasan lebih banyak di areal sana,” kata Kasubbid Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Ariansyah.

* TMC berakhir hari ini.

Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) berakhir hari ini.

Kasubbid Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Ariansyah, menjelaskan hujan yang mengguyur sejumlah wilayah tersebut tidak lepas dari andil TMC tahap kedua.

"TMC operasi terakhir hari ini. Sampai hari kemaren sudah banyak 29 ton garam yang sudah ditabur di langit Kalsel, hasilnya memang ada hujan, " Kata Ariansyah.

Ari menjelaskan, pelaksanaan penyemaian tidak berpengaruh signifikan terhadap kondisi cuaca belakang ini.

Kata dia, TMC hanya mematangkan potensi awan agar curah hujan bisa maksimal. “Jadi bukan menambah awan atau memperburuk cuaca,” tambahnya.

Di samping karhutla yang mulai mereda, BPBD Kalsel mewanti-wanti warga akan potensi cuaca ekstrem angin kencang.

Sesuai perkiraan BMKG, hujan petir masih mengguyur sejumlah wilayah di Kalsel hingga beberapa hari mendatang. (Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved