Berita Banjar

Gandeng ITS Surabaya, Pemkab Banjar Luncurkan Desa Akademi Digital Martapura Timur & Martapura Barat

Menggandeng ITS Surabaya, Pemkab Banjar meluncurkan Desa Akademi Digital di Martapura Timur dan Martapura Barat

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda
DESA AKADEMI DIGITAL- Suasana peluncuran Desa Akademi Digital di Kecamatan Martapura Timur dan Martapura Barat, Rabu (29/10/2025). Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Martapura Timur. 

BANJARMASINPOST.CO,ID, MARTAPURA – Menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember  (ITS) Surabaya, Pemkab Banjar meluncurkan Desa Akademi Digital di Martapura Timur dan Martapura Barat,  Rabu (29/10/2025) di Aula Kantor Kecamatan Martapura Timur.

Anggota tim peneliti ITS Surabaya, Cahyono Susetyo, menjelaskan konsep Desa Akademi Digital menggabungkan pendekatan tematik, holistik, integratif, dan spasial untuk mengidentifikasi serta memetakan potensi daerah.

"Kita ingin inovasi ini bisa mengembangkan perekonomian di tiga wilayah studi, yakni Martapura Barat, Martapura Timur, dan Kota Martapura. Melalui data yang dikumpulkan, potensi komoditas unggulan dapat terpetakan dan dimanfaatkan untuk mendukung UMKM, program MBG, dan pertumbuhan ekonomi lokal,” kata Cahyono Susetyo.

Cahyono menambahkan, fokus awal kajian ini meliputi sektor pangan, kerajinan, serta produk unggulan yang berbasis potensi lokal.

Baca juga: Polres Banjar Ungkap Perdagangan Bagian Tubuh Satwa Dilindungi, Pelaku Mengaku Beli dari Warga HST

Harapannya, hasil riset dan data digital yang dikembangkan dapat dimanfaatkan masyarakat dan pelaku usaha untuk meningkatkan daya saing ekonomi daerah.

“Pertumbuhan ekonomi yang kita dorong bukan hanya berbasis sumber daya alam, tapi juga nilai tambah dari sektor pangan, kerajinan, dan UMKM,” jelasnya.

Plt Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Khairullah Anshari, menjelaskan kegiatan ini membuka peluang besar bagi daerah untuk menggali potensi ekonomi dan kebencanaan melalui pendekatan digital.

"Dengan data digital, kita bisa memetakan potensi lokal, termasuk wilayah rawan bencana seperti banjir, agar bisa diantisipasi lebih baik. Selain itu, ada juga aplikasi yang dikembangkan untuk men-screening kandungan gizi dari menu makanan, sehingga bisa mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG),” urainya.

Baca juga: Kisah Sukses Pelari Cilik dari Kertakhanyar Banjar, Rela Potong Rambut Hingga Dikira Laki-laki

Menurutnya, penelitian ini juga mendorong pengembangan produk lokal, seperti makanan berbahan dasar kelapa atau cendol, menjadi produk siap konsumsi bernilai ekonomi lebih tinggi.

"Ada dua sisi yang dikembangkan, yaitu kebencanaan dan ekonomi. Dari segi ekonomi, kita harapkan produk lokal bisa naik kelas dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.(Banjarmasinpost.co.id/ Nurholis Huda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved