Ekonomi dan Bisnis

Harga Cabai Naik,  Begini Siasat Pedagang Kuliner di Banjarbaru Agar Tetap Bisa Sajikan Sambal

MENYIASATI tingginya harga cabai di pasaran, pedagang kuliner mengurangi jumlah pemakaian cabai untuk campuran bumbu dan sambal

Penulis: Salmah | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/salmah saurin
Harga cabai melambung, pedagang kuliner atur siasat untuk campuran bumbu. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - MENYIASATI tingginya harga cabai di pasaran, pedagang kuliner mengurangi jumlah pemakaian cabai untuk campuran bumbu dan sambal.

Saat ini harga cabai mengalami kenaikan sekitar 20-30 persen dari sebelumnya, di antaranya cabai kering besar biasanya Rp 120 ribu/kg menjadi Rp 150 ribu/kg.

Cabai rawit Rp 120 ribu/kg dari sebelumnya Rp 85 ribu/kg, begitu juga cabai tiung sebelumnya Rp 40 ribu/kg kini Rp 65 ribu kg.

Kondisi ini membuat Mama Ayu, pedagang sayur masak di Jalan Trikora, Banjarbaru, harus pandai mengatur modal dan pemakaian cabai.

"Biasanya membuat sambal pedas menggunakan rawit segar, sekarang terpaksa memilih yang agak layu," ujarnya, Selasa (31/10/2023).

Baca juga: Penyebab Utama Harga Cabai Rawit di Banjarbaru Meroket hingga Tembus Rp 100 Ribu Lebih per Kilogram

Baca juga: Viral Wanita Asal Jakarta Pamerkan Kertas Buku Jadi Bungkus Cabai, Harganya Bikin Menjerit

Cabai segar baru dipetik rasanya sangat pedas, tetapi karena harganya mahal maka  memilih cabai taji yang agak layu agar harganya murah.

Begitu juga diakui Laila Sari, pedagang nasi kuning di kawasan Jl Kemuning, Banjarbaru, sejak cabai merah kering mengalami kenaikan Rp 30 ribu per kilogram, ia terpaksa mengurangi kekentalan sambal masakannya.

"Biasa memasak sambal habang 1 kg, sekarang saya kurangi menjadi setengahnya, masakan juga agak sedikit cair," ujarnya.

Baca juga: Dampak Kemarau dan Karhutla di Wilayah Tapin, Produktivitas Cabai Hiyung Kini Jadi Menurun

Menurut Laila, kenaikan harga cabai tidak membuatnya harus menaikan harga jual, ia tetap menjaga harga seperti sebelumnya yaitu Rp 12 ribu per porsi.

"Pembeli tahunya harga tetap sama, makanya saya harus bisa menyiasari agar keuntungan juga seimbang," tandasnya. (Banjarmasinpost.co.id/Salmah Saurin)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved