Berita Banjarmasin

Peningkatan Produksi Gas Metan di TPA Basirih Kota Banjarmasin hingga Kini Terganjal Modal

Hasil produksi gas metana hanya bisa melayani keperluan memasak di Kantor UPT TPA Basirih dan Kantor Balai Pembibitan.

Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/EKA PERTIWI
Penggunaan gas metan untuk memasak di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, Selasa (31/10/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pemeirntah Kota Banjarmasin terganjal modal untuk pengembangan Gas Metan. 

Gas metan ini hasil dari pemrosesan tumpukan sampah yang ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih.

Hasil produksi di tempat tersebut hanya bisa melayani keperluan memasak di Kantor UPT TPA Basirih dan Kantor Balai Pembibitan yang lokasinya tak berjauhan. 

Sebenarnya, gas metan untuk memasak ini bukan kali pertama.

Pada 2018 hingga 2019, pernah di nikmati 50 kepala keluarga di Handil Palung. 

Baca juga: Jembatan Pangeran di Kota Banjarmasin Diperbaiki, Konstruksi Masih dari Kayu Ulin

Baca juga: Gibran Bakal Lawatan ke Kalsel, Gerindra Banjar Siap Sambut Bacawapres Probowo

Kepala UPT TPA Basirih, Agus Siswadi, mengatakan,  pipa yang sudah bertahun-tahun menjadi lapuk.

Alhasil, tak bisa lagi digunakan untuk mendistribusikan gas metan. 

Dampaknya, masyarakat Handil Palung tidak dapat menggunakannya hingga sekarang. 

Agar bisa dinikmati warga Handil Palung,  solusinya adalah memasang instalasi gas metan yang

Hanya saja, nilai investasi yang besar membuat hal ini tertunda. 

Baca juga: Beredar Video Beruang Muncul di Jambu Baru Kabupaten Barito Kuala, Kades Sebut Warga Sering Lihat

Baca juga: Kapolres HSS Tegaskan Tak Boleh Ada yang Bawa Sajam Selama Pemilu 2024, Pelaku Bakal Ditindak Tegas

Jika hanya mengandalkan dana APB, tidak akan cukup untuk satu kali anggaran.

Menurut Agus Siswadi paling besar adalah untuk pembelian pipa pengambilan gas metan. Termasuk, penampungan. 

Belum lagi, agar gas metan bisa sempurna ditampung, maka lahan TPA harus ditutup menggunakan plastik khusus atau terpal. 

Untuk plastik harus dibeli dari luar negeri. Menyiasatinya, rencananya ia hanya akan menggunakan terpal saja. 

Selama ini, lanjut dia, pemanfaatan gas metan hanya terbuka tanpa ditutup.

Baca juga: Kronologis Mahasiswi Meninggal Akibat Kecelakaan Lalu Lintas di Depan Taman Makam Pahlawan Pelaihari

Baca juga: Terluka Parah, Perempuan Korban Kecelakaan di Depan Makam Pahlawan Pelaihari Embuskan Napas Terakhir

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved