Btalk

Ini Sikap Ketua DPC Gerindra Banjarmasin Soal Strategi Kampanye Tandem dan Dompeng Mendompleng

Ketua DPC Partai Gerindra Banjarmasin, HM Yamin HR dan pengamat political marketing yang juga dosen Magister Manajemen ULM, Arief Budiman tampil btalk

Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Edi Nugroho
Screenshoot youtube Banjarmasinpost.co.id
Ketua DPC Partai Gerindra Banjarmasin, HM Yamin HR dan pengamat political marketing yang juga dosen Magister Manajemen Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Arief Budiman tampil btalk Banjarmasnpost 

Dalam kampanye bersama ada efektivitas dan efisiensi. Perlu dikolaborasikan. Bagaimana cara memilihnya?

Saya sebagai ketua komando di Banjarmasin. Tapi saya punya lagi ketua komando di atas. Yang jelas harus satu visi dan misi. Kalau berbeda visi dan misi akan sulit. Akan lebih mudah mensosialisasikan semua nomor satu. Misal saya di Daerah Pemilihan Banjarmasin Barat nomor satu, akan lebih mudah dengan caleg DPRD Provinsi yang juga nomor satu. Termasuk caleg DPR Ri nomor satu. Jadi memang lebih mudah mensosialisasikan dengan nomor satu.

Akan lebih sulit jika nomornya acak. Karena akan lebih ribet. Tapi saya tidak melarang baik caleg DPR RI, DPRD Provinsi tidak ada larangan tandem dengan nomor urut acak. Para kader di Banjarmasin bebas memilih tandemnya. Yang jelas, caleg punya strategi masing-masing untuk memasarkan.

Bagaimana caranya meningkatkan suara dengan posisi yang di bawah?

Di posisi ini siapa yang mendompleng. Yang lebih dekat dengan masyarakat adalah caleg dari kabupaten kota. Karena memiliki masa. Namun, banyak anggota dewan yang terpilih dan tidak terpilih lagi. Itu yang tidak kami pahami. Apakah mereka tidak mengerti strategi atau tidak memelihara konstituen atau ada janji yang tidak terpenuhi.

Sekarang ada lima dapil di Banjarmasin ada berkurang ada yang bertambah. Misal di Banjarmasin Barat dari 10 kursi menjadi sembilan kursi. Jika incumbent saja, itu secara otomatis akan ada yang hilang satu kursi. Nah di Banjarmasin Utara dari 10 menjadi 11 artinya ada penambahan kursi.

Kabupaten kota ini justru paling dekat. Bisa saja dari caleg DPRD Provinsi atau caleg DPR RI yang justru mendompleng. Hanya saja, mereka akan memberikan support baik dari materi, pemikiran.

Dompleng mendompleng itu ber kontestan itu tidak masalah. Caleg DPR RI dan DPRD Provinsi jauh lebih luas. Nah lebih mudah memang dari caleg kabupaten kota karena bisa terjun langsung ke masyarakat.

Apa yang menjadi strategi hingga sampai mencalon untuk ketiga kalinya?

Yang jelas saya merupakan caleg yang nantinya akan mengemban amanah. Itu akan dipertanggungjawabkan. Saya merasa dekat dengan masyarakat. Saya juga mengerti dengan kondisi. Saya juga saat menjadi wakil rakyat juga harus mendengarkan apa yang menjadi keluhan masyarakat. Memang harus dekat dengan masyarakat. (Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)

.

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved