Berita HSU

Ciptakan Kapal Penghancur Gulma, Warga HSU Kalsel Ini Otodidak Belajar dari Youtube

Berbekal pengatahuan yang didapatkan dari video di Youtube, Rahmatullah (43) warga Desa Banyu Tajun Dalam, HSU menciptakan kapal penghancur gulma

Penulis: Dony Usman | Editor: Hari Widodo
Dok BPost Cetak
Kapal penghancur gulma ciptaan Rahmadi (43) warga Desa Banyu Tajun Dalam, Kabupaten HSU. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Belajar dengan melihat konten video di Youtube, warga Desa Banyu Tajun Dalam RT03, Kecamatan Sungai Pandan, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Rahmatullah (43), berhasil menciptakan kapal penghancur gulma yang dinamainya Kang Alma.

Baru berjalan sekitar dua tahun, belasan kapal penghancur gulma telah dibuat. Peminatnya pun tak hanya dari kabupaten tetangga, tetapi juga ada dari luar Kalimantan Selatan (Kalsel).

Kapal penghancur gulma buatan lulusan SMKN 1 Amuntai jurusan perkantoran ini, juga telah berhasil membawa harum nama Kabupaten HSU di tingkat Provinsi Kalsel.

Kapal penghancur gulma buatan lelaki yang memiliki bengkel las ini membuahkan penghargaan dengan menyabet gelar Juara III di ajang Kalsel Innovation Award 2023, kategori masyarakat umum.

“Pertama kali membuat ini karena adanya musibah banjir yang melanda Kabupaten HSU pada 2021,” ujar Rahamtullah, Selasa (21/11/2023).

Ketika itu, ada warga yang kesehariannya mencari ikan minta dibuatkan kapal penghancur gulma karena kesulitan menembus aliran sungai yang tertutup gulma jenis susupan gunung.

Susupan gunung sendiri dikenal sangat susah untuk dibasmi, bila dilakukan secara manual memerlukan tenaga ekstra dan membutuhkan waktu yang lumayan lama.

Lalu mereka kemudian mencari-cari informasi untuk membuat alat penghancur gulma, salah satunya dengan melihat video di Youtube.

“Waktu itu ada video kapal penghancur gulma dari Thailand dan bermodal dengan melihat tayangan itu kami coba merancang,” katanya.

Pada awalnya dia mendapat dukungan dana dari pemerintah desa sehingga pembuatan kapal penghancur gulma mulai coba dilakukan.

Bermodalkan itu dan juga ditambah beberapa bahan besi bekas, setelah tiga kali percobaan, kapal penghancur gulma bisa dibuat dan berfungsi dengan baik.

“Dari situlah, desa lain yang mempunyai permasalahan dengan gulma mulai tertarik dan akhirnya memesan untuk dibuatkan,” ucapnya.

Ini karena kapal penghancur yang dibuat benar-benar bisa bekerja. Lahan yang selama ini tertutup gulma bisa dibuka dan dan jalur transportasi sungai dapat dimanfaatkan lagi untuk kesejahteraan masyarakat.

Selain itu dengan menggunakan kapal ini juga mengemat waktu untuk menghancurkan gulma, pengoperasiannya mudah, badan atau dimensi kapal tidak terlalu besar serta biaya operasional termasuk murah.

“Perawatan kapal dan mesin juga tidak terlalu sulit, dengan operator kapal bisa satu atau dua orang saja,” katanya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved