Berita HSU
Ciptakan Kapal Penghancur Gulma, Warga HSU Kalsel Ini Otodidak Belajar dari Youtube
Berbekal pengatahuan yang didapatkan dari video di Youtube, Rahmatullah (43) warga Desa Banyu Tajun Dalam, HSU menciptakan kapal penghancur gulma
Penulis: Dony Usman | Editor: Hari Widodo
Dengan berbagai keunggulan, kapal penghancur gulma buatannya kini sudah banyak dipesan.
Untuk harga yang dipatok, apabila hanya kapalnya saja sekitar Rp 50 juta, tetapi apabila lengkap dengan mesin penggerak harganya menjadi sekitar Rp 75 juta.
Semenjak awal dibuat pada tahun 2021 hingga kini, total sudah ada 17 unit kapal penghancur gulma yang dipesan.
“Sampai saat ini sudah 15 buah yang selesai dibuat dan ini tersisa dua lagi dalam proses pembuatan,” katanya.
Dimana untuk pembuatannya dilakukan Rahmatullah bersama dua anak buahnya. Prosesnya memerlukan waktu sekitar satu bulan dari awal pembuatan sampai kapal bisa dioperasionalkan.
Pemesan kapal penghancur gulma buatannya, selain dari HSU, ada juga kabupaten tetangga seperti Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Hulu Sungai Tengah (HST). Kemudian dari Provinsi dari Samarinda, Kutai Timur, Kalimantan Timur.
“Juga ada pesanan dari dinas perhubungan,” katanya.
Adapun spesifikasi teknis produk dari kapal penghancur gulma ini berukuran panjang 510 cm, lebar atas 100 cm, lebar bawah 90 cm. tinggi untuk tipe A 40 cm dan tinggi tipe B 43 cm.
Kemudian, as gear box yang digunakan tipe A 38 mm, tipe B 44 mm. Berat kapal tipe A 650 Kg dan tipe B 750 Kg Jarak tempuh bisa untuk 1 Km/jam pada medan gulma dan susupan gunung 1,5 Km/ jam untuk eceng gondok, dengan luasam 0,2 – 0,3 hektare/hari.
Adapun biaya operasional, untuk bahan bakar berupa solar 15-20 liter per hari dan operator Rp 300 ribu per hari. Sehingga total biaya per harinya Rp 500 ribu.(Banjarmasinpost.co.id/Dony Usman)
| Diadang Polisi Saat Mengendara Trail, Warga HST Kedapatan Bawa Narkoba |
|
|---|
| Berniat Kabur Melihat Anggota Polres HSU, Warga Kalteng Tepergok Buang Sabu ke Aspal |
|
|---|
| Pengedar Narkoba Diringkus di Kebun Sari Amuntai, Sempat Buang Sabu ke Jalan |
|
|---|
| Ponpes Rakha Amuntai Gelar Halaqah Kebangsaan, Peran Penting Ponpes Untuk Negara |
|
|---|
| Alat Pemantau Debit Air di HSU Kalsel Rusak, tak Bisa Pantau Kondisi Sungai Secara Real Time |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.