Berita HSS
Mengolah Sampah Plastik Menjadi Karya, Hj Hatimah Raup Rupiah Bersama Acil Kreatif
Hj Hatimah Rasyidah, warga Desa Gambah Luar, Kecamatan Kandangan mengolah sampah plastik menjadi karya yang mendatangkan rupiah
Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Sampah kering, bisa menghasilkan ratusan bahkan jutaan rupiah, jika dimanfaatkan dan diolah menjadi karya.
Seperti yang dilakukan Hj Hatimah Rasyidah, warga Desa Gambah Luar, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).
Dia memanfaatkan sampah plastik dan kain perca menjadi berbagai produk. Tentunya produk yang menghasilkan uang.
Kepada banjarmasinpost.co.id, Selasa (26/3/2024), Hj Hatimah mengatakan, usaha membuat produk dari sampah plastik dilakukan sejak tahun 2012 silam. Bahkan dia pernah menerima penghargaan Inspirasi Puspa Partisipasi Publik terhadap Pemberdayaan Perempuan, dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
“Titik poin saya saat itu kesenjangan ekonomi perempuan dengan tema usaha perajin limbah kering,”katanya.
Baca juga: Sampah di HSS 45 Sampai 60 Ton Per Hari, Dinas LHP Beli Mesin Pelumer Plastik untuk Bikin Bata
Baca juga: Diduga Arus Pendek Listrik, Dua Rumah Warga Desa Baluti HSS Hangus Terbakar
Selama 2012-2016, perempuan yang juga pengajar di salah satu MTs di Kandangan ini membuat aneka produk berbahan plastik. Seperti bros, vas bunga, yang saat itu sangat laris terjual,”ungkapnya.
Adapun bahan plastik yang digunakan,adalah kemasan berbagai produk, seperti sabun, kopi serta kemasan makanan lainnya. Produk yang dibuat, kata dia mengikuti tren dan selera konsumen.
Pada 2017, tren kerajinan berbahan plastik adalah tas fesyen. Namun, seiring waktu mulai 2019 sampai sekarang, selera konsumen berubah ke bahan tas dari kain.
“Akhirnya, saya lebih banyak memproduksi tas berbahan perca diversifikasi limbah ketimbang bahan plastik. Kalau bahan plastic pembelinya paling sekolah-sekolah untuk contoh praktik pemanfaatan sampah plastik kepada siswa,”ujarnya. Adapun produk dari limbah perca selain tas fesyen, jug atas laptop.
Untuk pemasaran, Hatimah yang juga Ketua TP PKK di desanya itu memanfaatkan media sosial. Selain itu, promosi dari mulut ke mulut.
“Alhamdulillah hasil penjualan lumayan buat menambah pendapatan,”katanya lagi.
Untuk kegiatan produksinya, diapun mengajak ibu-ibu di lingkungan sekitar yang tak bekerja di luar rumah.
Beranggotakan 20 orang, Hatimah membentuk komunitas yang dberi Rumah Kreatif Para Hawa yang sering mereka sebut Komunitas Acil Kreatif.
Mereka membuat aneka anyaman dari bahan sampah plastic dan kain kain perca menjadi kotak tisu serta produk lainnya. Banyak para perempuan lainnya yang mengikuti usahanya tersebut. Namun, Hatimah mengaku senang.
Itu artinya, semakin banyak sampah kering yang dimanfaatkan.Adapun bahan plastic untuk karya tersebut dikumpulkan dari rumah sendiri dan anggota komunitas.
Baca juga: PKS Berjaya di HSS, H Akhmad Fahmi Peraih Suara Terbanyak
| Tahapan Asesmen JPT Pratama di HSS Berakhir, Camat Simpur Daftar Untuk Posisi Ini |
|
|---|
| Masuki Tahapan Asesmen JPT Pratama di Pemkab HSS, Total Pendaftar 21 Orang |
|
|---|
| Seleksi Capim Baznas HSS Ditangani Pusat, Rekam Jejak Digital Turut Ditinjau |
|
|---|
| Penjaga Sekolah SDN Wasah Tengah HSS Ini Tak Menyangka Terima SK PPPK |
|
|---|
| Dugaan Pungli Fee Lahan di HSS Berlanjut, Pelapor Penuhi Undangan Polres Bawa Bukti |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.