Tajuk

Meneladani Datu Kelampayan

Hari ini adalah Hauk ke-218 Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari atau Datu Kelampayan, haul dilakasanakan di Masjid Tuhfaturraghibin Dalam Pagar

Editor: Irfani Rahman
Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda
Tampak Pintu Masuk Kubah Datu Kelampayan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - HARI ini, haul ke-218 Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari atau Datu Kelampayan akan dilaksanakan di Masjid Tuhfaturraghibin Dalam Pagar Kecamatan Martapura Timur Kabupaten Banjar.

Antusiasme ditunjukkan seluruh warga, pemerintah daerah termasuk seluruh elemen masyarakat lainnya. Tidak hanya di Kabupaten Banjar tapi penjuru Kalsel bahkan luar daerah.

Persiapan dilakukan jauh-jauh hari. Bahkan demi menyukseskan acara haul, 100 ekor sapi dan lebih dari 1.000 blek beras disiapkan panitia untuk konsumsi jemaah yang datang.

Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari atau dikenal sebagai Datu Kelampayan adalah ulama besar dan pengembang ilmu pengetahuan dan agama. Sosoknya sangat dicintai dan dihormati. Namanya harum dan terkenal di penjuru negeri bahkan dunia.

Banyak ulama terkemuka di Kalsel masih memiliki kaitan dengannya. Baik sebagai keturunan atau muridnya. Sebut saja nama almarhum KH Zaini Abdul Ghani, yang dikenal dengan nama Guru Sekumpul itu adalah keturunan Syekh Muhammad Arsyad.

Berdasarkan sejumlah litelatur, Datu Kelampayan disebutkan sebagai seorang ulama cerdas sejak kecil. Dia penganut mazhab Syafi’i. Dilahirkan di Desa Lok Gabang, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, pada 17 Maret, 1710 Masehi.
Anak pertama dari lima bersaudara.

Ayahnya seorang yang zuhud, alim dan pernah menjadi seorang pemimpin panglima dalam melawan penjajahan Portugis dan Belanda.

Tak hanya cerdas, beliau juga ahli di bidang seni lukis sejak kecil. Bahkan Sultan Tahmidullah, Sultan Kerajaan Banjar saat itu terpesona melihat karyanya. Sultan Banjar itu pun memboyong Syekh Arsyad kecil ke istana untuk dididik.  

Pada masa Sultan Tahmidullah itu pula Syekh Arsyad diutus ke Makkah untuk menuntut ilmu. Selama tiga dekade, beliau menimba ilmu di Tanah Haram.

Tak heran jika Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari pun dikenal sebagai ulama berstandar dunia. Beliau menjadi ulama fenomenal dengan torehan karya-karyanya yang menjadi tuntunan hidup islami, bahkan hingga sekarang.
Momen haul ini tentu seharusnya tidak sekadar peringatan tahunan.

Namun harus menjadi momen bagi warga Banua untuk belajar dari semangat dan meneladani perilaku, keuletan serta kekhusyukan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau Datu Kelampayan untuk Banua lebih baik. (*)

=======================================

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Waspada ISPA di Pancaroba

 

Menuntut Reforma Agraria

 

Anfa’uhumlinnas

 

MBG, Apa yang Salah?

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved