Berita HSS

Momen Rashdul Kiblat, Ketua DMI HSS Sebut Hanya Tiga Masjid Miliki Jam Matahari

Dewan Masjid Indonesia (DMI)Cabang Hulu Sungai Selatan mengakui menerima surat imbauan dari Kemenag HSS terkait moment Istiwa A'zam

Penulis: Hanani | Editor: Edi Nugroho
(banjarmasinpost.co.id/Hanani)
Jam matahari di halaman masjid AL Abrar, Desa Gambah Luar, Kecamatan Kandangan, Hulu Sungai Selatan. Dok/BPost/Hanani 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN- Dewan Masjid Indonesia (DMI)Cabang Hulu Sungai Selatan mengakui menerima surat imbauan dari Kemenag HSS terkait moment Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat pada 27 dan 28 Mei 2024 untuk mengecek ulang arah kiblat. Namun baru sebatas imbauan, tak ada petunjuk cara melakukannya.

Ketua DMI HSS HM Thaha, kepada banjarmasinpost.co.id, Minggu (26/5/2024) mengatakan pihaknya berharap ada gerakan untuk melaksanakan hal tersebut, paling tidak pihak Kemanag mengambil salah satu sampel masjid, sebagai contoh, sekaligus edukasi masyarakat. Disebutkan, di Kabupaten HSS, terdapat 129 masjid, dan 649 Langgar.

“Terkait pengecekan ulang arah kiblat ini, kami sudah sosialisasikan ke semua pengurus masjid lewat grop WA. Untuk pelaksanaannya, diserahkan ke masing-masing pengurus masjid,”kata Thaha.

Dijelaskannya, sepengetahuan dia, untuk saat ini ada tiga masjid yang masih memiliki jam matahari, yang bisa digunakan untuk menentukan waktu salat lima waktu.

Baca juga: Mini Soccer Danrem Cup 2024 Resmi Ditutup, Danrem 101/Antasari Minta PSSI Perbanyak Event Sepakbola

Baca juga: Dua Pelaku Pencuri Tiga Laptop dan Satu Notebook SMPN 16 Banjarmasin Berhasil Dibekuk Polisi

Masjid tersebut, masjid Al Abrar, di Desa Gambah Luar, Masjid Quma di Desa Amawang Kiri dan Masjid Su,ada atau Masjid Baangkat di Desa Wasah Hir Kecamatan Simpur.

“Dulu di Desa Taniran ada almarhum H Sya’dudin yang ahli mengecek arah kiblat ini. Bahkan satu minggu sekali dicek. Sekarang, ada H Yusran Fauzi yang bikin penunjuk arah kiblat manual di masjid al Abrar,”katanya.

Pihaknya pun akan mengusulkan agar Kompas buatan H YUsran itu diproduksi secara massal, namun sebelumnya diuji dulu oleh pihak yang berkompeten.

“Mungkin kami nanti mengusulkan kepada Pemkab agar diuji oleh pihak berkompeten dulu, selanjutnya bisa diperbanyak dan dibagikan ke masjid-masjid dan langgar,”katanya.

Diketahui Istiwa A'zam adalah fenomena di mana matahari melintas tepat di atas Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah.

Pada saat itu, arah kiblat akan searah dengan bayangan benda tegak lurus yang membelakangi arah kiblat.

Peristiwa Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat akan terjadi pada hari Senin dan Selasa, 27 dan 28 Mei 2024, bertepatan dengan 18 dan 19 Zulkaidah 1445 H pada pukul 16:18 WIB atau 17:18 WITA. Saat itu, matahari akan melintas tepat di atas Ka'bah. Teknik yang dapat digunakan untuk memverifikasi arah kiblat, seperti menggunakan kompas, theodolite, serta memanfaatkan fenomena Istiwa A'zam. (banjarmasinpost.co.id/Hanani)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved