Kabar Kaltim

Rindukan Udara Segar, Warga Sepaku di Sekitar Proyek IKN tak Tahan Lagi Terpapar Debu Setiap Hari

Warga Sepaku di IKN Kaltim harus berjibaku dengan debu setiap hari hingga merindukan udara segar seperti sebelum kedatangan mega proyek IKN.

Editor: Edi Nugroho
(TribunKaltim.co/Zainul)
Pemandangan jalan raya dan warung-warung hingga permukiman warga sepanjang pinggir jalan poros Kecamatan Sepaku terpapar oleh debu yang cukup tebal. Foto diambil, Jumat (27/6/2024). Dampak proyek IKN Kaltim, derita warga Sepaku harus menghirup debu siang dan malam, di rumah bahkan sekolah. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Warga Sepaku di IKN Kaltim harus berjibaku dengan debu setiap hari hingga merindukan udara segar seperti sebelum kedatangan mega proyek IKN.

Mislan Warnuni (32), warga Desa Karang Jinawi, Kecamatan Sepaku, mengungkapkan kerinduannya terhadap masa-masa dulu sebelum penetapan IKN di Sepaku.

"Sejujurnya saya pribadi dan mungkin warga lain yang tinggal di Sepaku ini juga sangat merindukan udara segar seperti yang dulu sebelum ada proyek IKN," ujarnya kepada Tribunkaltim.co pada Jumat (26/7).

Sebelum proyek IKN dimulai kata dia, lebih dulu sudah ada perusahaan kayu dengan truk-truk besar mereka, namun truk-truk tersebut tidak separah seperti sekarang ini.

Baca juga: Kapolresta Bulungan Prihatin Kasus Pencabulan di Bawah Umur Tinggi, Dipicu Pergaulan Bebas

Baca juga: Sambut HUT RI ke-79, Warga Marabahan di Batola Gotong Royong Cat Pagar dan Gerbang Gang

Pepohonan kala itu kata Mislan masih rimbun serta memberikan kesejukan tersendiri dengan udara yang segar.

Namun, kini udara di sana telah tercemar oleh debu.

"Tidak seperti sekarang, udara di sini sudah tercemar oleh debu.

Kita bepergian keluar jalan raya saja debunya luar biasa.

Coba lihat seluruh bangunan rumah warga sampai sekolah, semua kena debu," tambah Mislan.

Pada awalnya, warga Kecamatan Sepaku memang banyak yang mengeluhkan kondisi debu yang mencemari udara di mana-mana.

umah dan tempat usaha mereka, terutama yang terletak di pinggir jalan raya, terpapar debu cukup tebal.

Bahkan, hanya sekadar keluar rumah saja, sudah disambut oleh kabut debu akibat masifnya lalu lintas kendaraan proyek.

Namun, seiring berjalannya waktu, warga Sepaku akhirnya mulai terbiasa dengan kondisi jalan yang selalu berdebu saat musim kemarau dan menjadi licin ketika musim hujan.

Mirwan (47), seorang warga Desa Bingung Sepaku, mengungkapkan perasaannya terkait situasi ini.

"Awalnya ngeluh juga sebenarnya karena debu di mana-mana.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved