Berita Kotabaru
Pelaporan Menumpuk, Aplikasi Pelaporan Online Imuninasi di Kotabaru Masih Sering Error dan Gangguan
Pelaporan menumpuk, aplikasi pelaporan online imuninasi di Kotabaru masih sering error dan gangguan.
Penulis: Herliansyah | Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID- Pelaporan menumpuk, aplikasi pelaporan online imuninasi di Kotabaru masih sering error dan gangguan.
Ternyata ada juga data yang masih belum mencapai target karena kendala pelaporan secara online.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Erwin Simanjuntak yang mengatakan per tanggal 29 Juli sudah mencapai 64,6 persen berdasarkan data sasaran pusdatin. Menurut Erwin, dari tanggal 30 Juli hingga 3 Agustus seluruh PKM melakukan sweeping agar tercapai target 95 persen.
“Secara data riil Kabupaten Kotabaru sudah mencapai 99.01 persen. Ada perbedaan data sasaran dari pusat (Pusdatin) dan data riil di Kabupaten Kotabaru,” ujarnya, Rabu (31/7).
Hanya saja data riil Kotabaru yang sudah melaksanakan imunisasi 99.01 persen terdapat kendala, berupa selisih atau gap data sasaran sebanyak 16.848 orang, karena dari pusat 48.422 orang.
Baca juga: Wisata Kalsel: Waktu yang Tepat untuk Mengunjungi Pasar Terapung di Taman Siring Banjarmasin Kalsel
Baca juga: Target 10 Besar Nasional, 383 Peserta Bersaing di KSM Tingkat Provinsi Kalsel
Kendala lainnya yakni, SDM nakes dan waktu pelaksanaan yang sangat singkat, sementara petugas bertugas di lapangan perlu waktu untuk melakukan sweeping di wilayah kerja masing-masing.
Karena letak geografis Kotabaru yang sulit dijangkau, dan luasnya wilayah. Selain itu, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit polio, sehingga tidak membawa anaknya ke faskes untuk di imunisasi.
Kendalan lainnya, aplikasi pelaporan online yaitu ASIK masih sering mengalami error dan gangguan, sehingga pelaporan menumbuk. Serta jaringan internet yang masih lemah di beberapa daerah pedesaan di Kabupaten Kotabaru.
“Jadi secara keseluruhan Kabupaten Kotabaru untuk putaran pertama ini sudah sesuai target secara sasaran riil, namun demikian sweeping tetap dilakukan untuk mencari sasaran yang belum terdata,” katanya.
Dari beberapa kendala, sambung Erwin, solusi dilakukan antara lain, petugas di lapangan berkooordinasi dengan pihak Dinkes Provinsi dan Dirjend P2P agar pelaksanaan PIN di perpanjangan waktu pelaksanaannya. Selain itu, berkoordinasi dengan Kemenkes agar segera memperbaiki aplikasi ASIK. Serta berkoordinasi dengan Dinas infokom mencari solusinya perbaikan jaringan internet khususnya di pedesaan. (Banjarmasinpost.co.id/Herliansyah)
| Dana DAK Tematik Tertahan di Bank Kalsel, Begini Penjelasan Kadisperkimtan Kotabaru |   | 
|---|
| Pembangunan Perumahan di Blangkas Kotabaru Mandek, Warga Barak Minta Penjelasan |   | 
|---|
| BLTS Kesra Bakal Cair untuk Tiga Bulan, Berikut Jumlah Data Penerima di Kotabaru |   | 
|---|
| Geger Kebakaran di Baharu Utara Kotabaru, Satu Rumah Ludes Dilalap Api |   | 
|---|
| Festival Akrab 2025 di Kotabaru Resmi Dibuka, Tampilkan Kreasi 17 Subsektor hingga Panggung Hiburan |   | 
|---|
 
												

 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.