Berita HSU

Bantu Petani, Pria Asal HSU Ini Buat Aplikasi Pengukur Komposisi dalam Pembuatan Pupuk Kompos

Pembuatan pupuk kompos perlu kehati- hatian dalam pencampuran bahan yang digunakan agar bisa menghasilkan pupuk kompos yang bisa digunakan. 

Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Edi Nugroho
(Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)
Pembuatan pupuk kompos di HSU perlu kehati- hatian dalam pencampuran bahan yang digunakan agar bisa menghasilkan pupuk kompos yang bisa digunakan. 

BANJARMASINPOST.CO.CO.ID, AMUNTAI - Pembuatan pupuk kompos perlu kehati hatian dalam pencampuran bahan yang digunakan agar bisa menghasilkan pupuk kompos yang bisa digunakan. 

Untuk memudahkan petani atau masyarakat membuat pupuk kompos PPL dari BPP Amuntai Selatan, Syarif Fadillah SP memiliki inovasi membuat aplikasi Klik Kompos yang bisa diunduh di playstore secara gratis. 

Inovasi ini juga mengantarkan Syarif Fadilah menerima penghargaan terbaik kedua pada inovasi kategori masyarakat pada ajang Kalimantan Selatan Inovasi Award 2024. Syarif mengatakan aplikasi ini bisa mempermudah siapapun yang ingin membuat kompos dengan takaran yang tepat. 

Klik kompos organik adalah kalkulator kompos organik yang memberikan takaran sesuai denganbahan dasar yang ingin dijadikan pupuk kompos. 

Baca juga: Bahayakan Pengendara, Ini Kondisi Jalan Loksado-Haratai HSS yang Kian Mengkhawatirkan

Baca juga: Wisata Kalsel: Siring Rantau Baru Kini Jadi Alternatif Warga Kabupaten Tapin Rekreasi

Sejauh ini kegagalan pembuatan pupuk kompos adalah pencampuran bahan pembuatan yang tidak sesuai. 

Komposisi yang digunakan bukan hanya dengan ukuran berat seperti yang biasanya, karena tidak semua petani yang ingin membuat kompos memiliki timbangan. Ada takaran dalam bentuk karung atau ember sehingga lebih mudah. 

“Penghitungan komposisi pembuatan pupuk kompos sejauh ini masih untuk yang menggunakan bahan kotoran sapi, eceng gondok, sekam padi, abu sekam, dedak dan kotoran ayam. Dengan pencampuran dan takaran yang tepat pupuk kompos baru bisa jadi, jika terlalu basah akan membuatnya busuk dan gagal,” ungkapnya. 

Aplikasi ini selain untuk menghitung takaran juga dilengkapi dengan tata cara pembuatan, tahap demi tahap diterangkan dengan jelas sehingga tidak salah dalam pembuatan pupuk kompos

Salah satu penerapan aplikasi ini adalah pembuatan pupuk kompos oleh siswa MIN 2 HSU yang ditunjuk mewakili HSU untuk lomba sekolah sehat, pembuatan pupuk kompos akhirnya berhasil. 

Aplikasi yang dibuat sejak 2022 ini diharapkan bisa membantu para petani di HSU. 

Syarif Fadillah mengatakan inovasinya mendapat juara dua merupakan hal sangat disyukuri dan menjadi bonus dalam pengabdiannya di dibidang pertanian di HSU. 

Yang menjadi tujuan utamanya meningkatkan kemampuan dan keahlian warga di bidang pertanian. (Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved