Berita HSS

Pergantian Musim Rawan DBD, Dinkes HSS Imbau Masyarakat Waspada dan Lakukan Ini

Dinas Kesehatan Hulu Sungai Selatan mengimbai masyarakat Kabupaten Hulu Suingai Selatan agar waspada DBD karena hal ini

Penulis: Hanani | Editor: Irfani Rahman
Foto Dokumen/BPOST
Gerakan bersama pemberantasan sarang nyamuk di Kecamatan Padanga Batung oleh Puskesmas setempat, Januari 2024 lalu. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN- Memasuki pergantian musim kemarau ke musim hujan di awal November 2024 ini, berbagai potensi penyakit bisa timbul akibat cuaca. Untuk itu, Dinas Kesehatan Hulu Sungai Selatan mengimbai masyarakat mewaspadainya.

 Penyakit tersebut, selain demam berdarah (DBD), juga Ispa, Pnemonia, diare, demam tifoit hingga penyakit kulit, gatal-gatal.

Kepala Dinas Kesehatan HSS melalui Subkoordinator P2P H Noryamin, kepada banjarmasinpost.co.id, Jumat (1/11/2024) mengatakan, sejak Juli hingga 1 September belum ditemukan kasus demam berdarah, yang biasanya ‘menghantui’ di saat pergantian musim. 

Meski demikian, pada awal Januari 2024, DInkes mencatat, 249 orang menderita BD. Pada Februari ada 14 orang, Maret 3 orang, April 3 orang dan Juni 3 orang.

Mencegah berbagai penyakit yang berpotensi di musim penghujan tersebut, pihaknya mengimbau agar masyarakat meningkatkan kesadaran menerapkan perilaku hidup sehat.

Baca juga: Melihat Dari Dekat Kontes Buah Semangka di Desa Muning Baru HSS, Peserta Adu Berat, Manis dan Segar 

Baca juga: Heboh Begal Diduga Beraksi di Jalan Tol Barabai HST, Pria Misterius Coba Rampas Gelang Ibu-ibu

 Menjaga kebersihan  dengan mencuci tangan pakai sabun di air mengalir setelah aktifitas apapun. Mengonsumsi makanan bergizi dan sehat untuk daya tahan tubuh.

“Juga istirahat dengan tidur yang cukup untuk membantu tubuh pulih dan melawan penyakit. HIndari paparan udara dingin secara langsung, melindungin diri dari perbahan suhu drastis,”kata Noryamin.

Untuk mencegah DBD, pihaknya juga mengimbau masyarakat melakukan 3 M Plus, menguras, menutup dan mengubur barang bekas, dan memberantas sarang nyamuk.

Pencegahan, lanjut dia juga bisa dilakukan dengan tidur menggunakan kelambu, atau lotion anti nyamuk. Menaburkan bubuk abate di bak/kolam  berisi air, mencegah hidupnya jentik. DInkes pun, h membuat surat edaran agar masyarakat melakukan pencegahan berbagai potensi penyakit tersebut.

“Termasuk sosialisasi lintas sektor dan lintas program bersama puskesmas puskesmas. Promosi Kesehatan melalui penyuluhan kepada masyarakat, baik langsung, melalui video, leaflet, dan spanduk,”kata Noryamin.

 (banjarmasinpost.co.id/hanani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved