M Isra Ramli Deputi I Bakom RI: Lebih Banyak yang Mensyukuri MBG

Tentunya didengarkan, ditindaklanjuti, tata kelola diperbaiki. Apalagi ke depan akan diperkenalkan Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi (SLHS).

Kemudian capacity building dari pengelola, kontrol sekolah dan keterlibatan Pemda. Terkait keracunan, targetnya memang zero accident. Karena itu sekarang dari kota ke kota, kepala daerahnya berkomitmen untuk zero accident.

Apa yang sudah dilakukan? Bagaimana ketegasan terhadap SPPG?

Setiap ada insiden langsung diatasi. Badan Gizi Nasional (BGN) dan Kemenkes hadir bertindak membantu mengatasi orang yang keracunan.

Gradasi insiden sebenarnya menengah-kecil. Cuma karena ada hoax dan macam-macam, sehingga jadi sesuatu banget. Kadang banyak disinformasi, fitnah dan kebencian.

 Ada yang sengaja ingin menolak maupun menggagalkan pelaksanaan MBG. Ke depan untuk pengamanan di tiap SPPG akan dipasang kamera CCTV, sehingga dugaan sabotase bisa diatasi.

Sejauh ini temuan apa yang paling mengejutkan tim Bakom?

Kita melihat MBG ini luar biasa. Banyak yang bersyukur daripada yang protes. Dalam realitasnya, sudah 10 ribu dapur yang paling tidak memberi makan 30 juta lebih anak didik.

Mempekerjakan hampir 500 ribu orang. Yang meributkan adalah orang-orang di luar.

 Suara menolak, menghentikan dan semacamnya tidak terdengar dari masyarakat yang melihat dan merasakan langsung.

Berikut tayangan perbincangan bersama Deputi I  Bakom RI, Muhammad Isra Ramli dalam program acara BTalk : 

(Banjarmasinpost.co.id/Rifki Soelaiman)