Berita Banjarmasin

Warga Beramai-ramai Beralih ke Pertamax, Stok di Sejumlah SPBU di Kalsel Habis

Banyak pengendara beralih dari pertalite ke pertamax setelah muncul kabar sejumlah motor mengalami brebet usai mengisi pertalite

(Banjarmasinpost.co.id/Saifurrahman)
ANTREAN PERTAMAX- Pengendara antre membeli Pertamax di sebuah SPBU di Banjarmasin, Senin malam (17/11/2025) 


BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pertamax kini mengalami fenomena nyaris serupa dengan pertalite. Jika sebelumnya pertalite selalu menjadi bahan bakar yang cepat habis dan memicu antrean panjang, kini giliran pertamax yang menarik perhatian para pengendara, Senin (17/11/2025) malam.

Tidak hanya motor sport fairing, motor laki, atau kendaraan dengan kubikasi besar, antrean Pertamax justru dipenuhi motor-motor kecil seperti matic dan kendaraan harian yang biasa digunakan masyarakat untuk bekerja. Bahkan, pengemudi ojek online pun tampak ikut mengantre membeli pertamax di SPBU.

Salah satu SPBU yang masih ramai hingga malam adalah SPBU Banua Anyar. Antrean panjang yang biasanya terjadi di jalur pertalite kini bergeser ke jalur pertamax. Lagi-lagi, bukan motor besar yang mendominasi, melainkan kendaraan harian yang berjejer menunggu giliran. 

“Nggih Ding, mengisi pertamax. Panjang ikam kalau hendak antre,” ujar seorang pengendara Honda Scoopy sambil terus meninggalkan SPBU Banua Anyar.

Sementara itu, di SPBU Sultan Adam, stok pertamax justru sudah habis. Silih berganti pengendara datang menanyakan ketersediaan, namun jawaban petugas selalu sama: “Nggih habisan.”

“Habis, mulai kemarin sudah habisannya,” ungkap Ilham, salah satu petugas SPBU di lokasi.

Baca juga: Kalsel Belum Bisa Terapkan WTE, Syarat Minimal 1.000-1.500 Ton Sampah per Hari

Baca juga: 1.681 PPPK Paruh Waktu di Banjarmasin Diangkat, Empat Pengguna Narkoba Gagal Dapat SK

Baca juga: Residivis Rusak Rumah Mantan Istri dengan Batu di Banjarbaru, Korban Hampir Tersiram Air Keras

Hal serupa juga terjadi di SPBU S Parman. Jalur pertamax tampak kosong dengan papan bertuliskan “Pertamax Habis” terpajang di area antrean.

“Nggih habis, paling besok baru ada,” kata Ahmad, petugas SPBU S Parman.

Fenomena ini terjadi sejak beberapa hari terakhir. Banyak pengendara beralih dari pertalite ke pertamax setelah muncul kabar sejumlah motor mengalami brebet usai mengisi pertalite.

“Sudah ku bilang, banyak orang pindahan ke pertamax karena heboh berita brebet itu,” ujar Padil, warga sekitar S Parman.

Sementara di Kabupaten Banjar, meski tidak kosong, namun pembeli pertamax mengalami peningkatan.

"Memang bener, pembeli banyak beli pertamax ya ramai lah, tapi tak kosong," kata Pengawas SPBU di Sungai Sipai Kabupaten Banjar, Arif Budiono, saat dihubungi via sambungan telpon, Senin (17/11/2025).

Dia menjelaskaan, pengiriman pertamax ke SPBU memang tidak tiap hari. "Pengiriman pertamax dua hari sekali,"  kata Arif.

Pada sekali suplai, Pertamina mengirimkan Pertamax 8 ribu liter ke SPBU tersebut. Sehingga pertamax sehari kosong sehari ada.

Sedangkan di SPBU Lianganggang, Banjarbaru, pertamax malah habis dan masih dalam perjalanan.

"Iya mas, pertamax kebetulan kosong ini. Informasi mau dikirim dari Pulang Pusai ini dalam perjalanan," kata Sutarman.

Dijelaskan Sutarman, pertamax ini banyak dibeli atau makin bertambah. Pembelinya yakni dari pertalite yang beralig ke pertamax.

Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Kalimantan PT Pertamina Patra Niaga, Edi Mangun, menyampaikan, kenaikan permintaan yang mencapai hampir dua kali dari rata-rata penyaluran harian ini mendorong Pertamina untuk memaksimalkan penyaluran.

“Kami sangat mengapresiasi kepercayaan masyarakat yang terus meningkat terhadap pertamax series. Kenaikan konsumsi ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin mempertimbangkan kualitas BBM untuk kendaraannya. Namun sejalan dengan hal tersebut, Pertamina juga  memastikan seluruh produk BBM, baik pertamax series maupun pertalite, memenuhi standar mutu sesuai spesifikasi yang ditetapkan sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," ujar Edi.

Edi juga menambahkan bahwa Pertamina terus melakukan penguatan suplai dan distribusi agar permintaan tersebut dapat terpenuhi secara optimal.

"Pertamax merupakan produk non-PSO atau non-subsidi sehingga penyalurannya tidak ditentukan oleh kuota. Meskipun demikian, dalam penyalurannya tetap sesuai dengan aturan yang ditetapkan serta mengikuti tren konsumsi masyarakat dan pasokan dari terminal. Pertamina memastikan terus melakukan penguatan suplai dan distribusi produk BBM khususnya pertamax Series agar kebutuhan masyarakat terpenuhi," tambah Edi.

Pihaknya juga menegaskan bahwa konsumen dapat menyampaikan kendala pelayanan maupun produk BBM. Adapun laporan dan informasi dari masyarakat sangat membantu Pertamina dalam memastikan pelayanan tetap berjalan dengan baik, serta terus meningkatkan kualitas dan kenyamanan bagi masyarakat.

“Jika konsumen mengalami kendala terkait layanan atau ketersediaan BBM di SPBU Pertamina, jangan ragu untuk menghubungi Contact Center 135. Petugas kami siap melayani dan memberikan tindak lanjut yang diperlukan,” tambah Edi.

Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan terus memantau kondisi penyaluran Pertamax di Banjarmasin serta wilayah Kalimantan Selatan lainnya dan memastikan distribusi berjalan lancar, khususnya pada lokasi dan jam dengan permintaan tinggi. Dalam rangka menjaga kelancaran penyediaan produk Non Subsidi di SPBU, Pertamina mengimbau masyarakat agar membeli BBM sesuai kebutuhan di SPBU resmi Pertamina. (Banjarmasinpost.co.id/saiful rahman/nurholis huda/salmah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved