Berita Banjarbaru

Bidan Sarah Sering Terima Panggilan Tengah Malam hingga Lakukan 3.081 Persalinan

Adalah Siti Sarah Citra Hati, bidan swasta yang sejak tahun 2009 memutuskan membuka klinik bersalin 24 jam bernama Adya Mysha, bantu masyarakat

Penulis: Rifki Soelaiman | Editor: Irfani Rahman
Banjarmasinpost.co.id/Rifqi Soelaiman
BERI PENDAMPINGAN- Bidan Sarah mendampingi pasangan muda dalam konsultasi kehamilan, langkah pertama dari perjalanan panjang 1000 hari pertama kehidupan. 

“Miris rasanya. Tapi mereka saya kawal tanpa menghakimi. Banyak yang berpotensi stunting, alhamdulillah akhirnya tumbuh sehat,” ungkapnya tampak haru. 

Dalam 16 tahun perjalanannya, Sarah bukan hanya menolong ibu dan bayi, ia juga menumbuhkan ekosistem bidan swasta di Banjarbaru.

Dari kliniknya, lahir empat klinik Adya Mysha lain, milik bidan-bidan muda yang ia bina dan ia dorong untuk membuka layanan 24 jam.

Kini, Banjarbaru memiliki jauh lebih banyak bidan swasta siaga 24 jam dibanding era sebelumnya.

“Dulu saya sendirian. Sekarang sudah banyak bidan muda yang berani membuka praktek mandiri,” katanya.

Menjadi bidan swasta bukan jalan mudah. Tidak ada bantuan dana pemerintah. Tidak ada subsidi pendidikan. Semua biaya untuk sekolah lanjutan hingga jenjang profesi ditanggung sendiri.

“Bidan swasta berdiri sendiri. Tapi profesi ini harus tetap kami jalankan dengan integritas,” ucapnya.

Namun kelelahan itu hilang setiap kali ia melihat “alumnus 1000 HPK” berlarian, tumbuh sehat, bahkan berprestasi.

“Rasa lelah hilang kalau lihat senyum bayi-bayi itu. Mereka tumbuh sehat, tidak stunting. Itu nilai paling berharga buat saya,” katanya. 

Pada 2024, perjuangannya mendapat panggung ketika ia dinobatkan sebagai penerima SATU Indonesia Awards.

“Saya sangat terharu. Apresiasi itu membuat saya lebih termotivasi untuk berkontribusi lebih luas,” katanya.

Kini, ia tengah merintis pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak yang mengedepankan holistic care dan asuhan sayang ibu & bayi.

Sebuah mimpi besar yang ia bangun dari perjalanan panjang, panggilan profesi, dan keyakinan bahwa generasi masa depan ditentukan oleh kualitas pelayanan hari-hari pertama mereka.

Dalam salah satu foto yang diperlihatkannya, Sarah tampak memvaksin bayi mungil berusia beberapa bulan. Senyumannya bangga sekaligus haru. Sentuhan tangannya lembut, penuh konsentrasi. Di matanya tampak keyakinan bahwa perjuangan menjaga kualitas generasi memang dimulai dari tempat kecil seperti itu, yakni ruang bersalin sederhana, tangan-tangan terampil bidan swasta, dan dedikasi yang tak pernah tidur.

“Harapan saya untuk perempuan-perempuan di Banjarbaru, yuk melek ilmu. Kuatkan diri untuk melahirkan generasi emas pelanjut kehidupan,” pesannya.

Ia juga berpesan ke para bidan muda agar tidak pernah lelah dalam menjalankan amanah profesi. “Bangun karakter, kuatkan ilmu, berani melangkah,” tukasnya. 

(Banjarmasinpost.co.id/rifki soelaiman)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved