Berita Regional
Perjuangan Panjang UMKM Eks Lokalisasi Dolly Surabaya Hilangkan Stigma
UMKM itu terdiri dari perintis usaha olahan jajanan minuman dan makanan. Ada juga pembuatan aksesori, tas dan sepatu
Siapa sangka, langkah meninggalkan usaha pribadi justru membuat kondisi ekonomi Sutrisno lebih stabil. Sebagai pelatih batik, ia berstatus pegawai kontrak di bawah Pemerintahan Pemko lewat Dinas Koperasi Surabaya dengan gaji Rp 4 juta per bulan—lebih tinggi dari pendapatan saat ia menjadi owner.
Yang membuatnya semakin tenang adalah sudah adanya jaminan kematian dan jaminan kecelakaan kerja BPJS Ketenagakerjaan, sesuatu yang tidak pernah ia dapatkan saat menjadi pelaku usaha mandiri.
“Sekarang lebih enak. Gaji pasti, enggak mikir bayar pegawai, dan sudah ditanggung BPJS,” katanya dengan lega.
Meski hidup lebih sederhana dibanding masa Dolly yang ramai, ia menyebut hidupnya hari ini lebih barokah dan lebih tenang. "Enakan gini mas. Nyaman. Lebih tenang dan barokah," ucapnya mengakhiri wawancara.
(tribunjatim/fikri firmansyah/luhur pambudi)
| Histeris Lihat Jasad Sang Anak, Firasat Aneh Dirasakan Ibunda Guru SMPN 46 Oku Yang Tewas di Kos |
|
|---|
| Dahsyatnya Erupsi Gunung Semeru, Permukiman Penduduk di Dusun Sumbersari Lumajang Porak Poranda |
|
|---|
| Ditangkap Gegara Prostitusi Online, Tarif Sekali Kencan Dua Wanita Uzbekistan Ini Rp15 Juta |
|
|---|
| Lihat Istri Ngamar dengan Pria Lain di Kamar Kos, Kakek 63 Tahun di Manado Tikam Selingkuhan |
|
|---|
| Longsor Timbun 16 Rumah di Majenang Cilacap, 24 Hilang dan 1 Meninggal |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/Sutrisno-warga-eks-lokalisasi-dolly-jadi-pelatih-batik.jpg)