Berita Regional

Perjuangan Panjang UMKM Eks Lokalisasi Dolly Surabaya Hilangkan Stigma

 UMKM itu terdiri dari perintis usaha olahan jajanan minuman dan makanan. Ada juga pembuatan aksesori, tas dan sepatu

Editor: Ratino Taufik
Istimewa
Sutrisno warga eks lokalisasi dolly jadi pelatih batik 

Siapa sangka, langkah meninggalkan usaha pribadi justru membuat kondisi ekonomi Sutrisno lebih stabil. Sebagai pelatih batik, ia berstatus pegawai kontrak di bawah Pemerintahan Pemko lewat Dinas Koperasi Surabaya dengan gaji Rp 4 juta per bulan—lebih tinggi dari pendapatan saat ia menjadi owner.

Yang membuatnya semakin tenang adalah sudah adanya jaminan kematian dan jaminan kecelakaan kerja BPJS Ketenagakerjaan, sesuatu yang tidak pernah ia dapatkan saat menjadi pelaku usaha mandiri.

“Sekarang lebih enak. Gaji pasti, enggak mikir bayar pegawai, dan sudah ditanggung BPJS,” katanya dengan lega.

Meski hidup lebih sederhana dibanding masa Dolly yang ramai, ia menyebut hidupnya hari ini lebih barokah dan lebih tenang. "Enakan gini mas. Nyaman. Lebih tenang dan barokah," ucapnya mengakhiri wawancara. 

(tribunjatim/fikri firmansyah/luhur pambudi)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved