Berita Kabupaten Banjar

Ada Gedung Berlantai Antikuman di RSJ Sambang Lihum, Ini Fungsi dan Penampakannya

Gedung tersebut terletak di area belakang, berjarak sekitar 200 meter dari gedung kantor/administrasi RSJ Sali, berkonstruksi beton dua lantai.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Elpianur Achmad
banjarmasinpost.co.id/idda royani
ANTIKUMAN - Suasana area tengah Ruang Tenang RSJ Sambang Lihum. Lantainya berpelapis bahan khusus yang sangat mudah dibersihkan dan antikuman. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Fasilitas dan sarana prasarana di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum (RSJ Sali) kian lengkap. Bahkan, sekarang ada bangunan khusus yang didesain sedemikian rupa dan lantainya pun antikuman.

Gedung tersebut terletak di area belakang, berjarak sekitar 200 meter dari gedung kantor/administrasi RSJ Sali. Berkonstruksi beton dua lantai dengan dominasi cat berwarna putih susu.

Pantauan BPost Online, Rabu (24/04/2019) siang, gedung bernama Ruang Tenang tersebut cukup megah dan bergaya minimalis. Suasananya masih sepi, tak ada satu pun pasien yang dirawat di tempat tersebut. Hanya ada beberapa orang yang sedang membersihkan lantai.

Begitu memasuki gedung tersebut, suasana beda mulai terasa. Setidaknya lantainya memang beda karena bukan berupa keramik maupun sejenisnya, tapi mengkilap mulus namun tidak licin, bahkan terasa keset dengan telapak sepatu.

Baca: Taman Penyembuhan Mandiri Jendela Jiwa RSJ Diresmikan, Direktur Terinspirasi Poliklinik di Hawai

Baca: Gubernur Kalsel Serahkan SK CPNS 2019, Dokter Spesialis Dibiarkan Slot Kosong, Ini Alasannya

Baca: KPU Kalsel : Data Aplikasi Situng Jangan Jadi Acuan Utama Menentukan Pemenang Pilpres 2019

Ada dua ruangan besar di are atengah yang terletak saling berhadapan, ukurannya sekitar 20x10 meter. Terdapat sejumlah bed yang berlapis seprei warna-warni dengan jarak antarbed lumayan jauh sehingga terasa begitu lapang. Jumlah total tempat tidurnya 68 unit.

Fasilitas penunjangnya lumayan lengkap. Di antaranya ruang tamu dan apotek yang berada di area depan yang letaknya berseberangan. Kemudian ada ruang makan dan ruang terapi serta toilet yang lapang pula.

Sementara itu di lantai atas terdapat beberapa ruangan berukurna besar yang merupakan kamar petugas medis (perawat). Dari lantai atas ini perawat bisa mengawasi pasien karena ada celah-celah dan dinding berkaca.

Apalagi bagian tengahnya didesain terbuka hingga ke bagian atap yang sekaligus berfungsi untuk mengalirkan cahaya matahari. Karena itu, meski gedung tersebut berukuran cukup besar, namun tetap terang karena atap di area tengah transparan sehingga bias sinar matahari leluasa masuk dan menerangi.

Santer beradar kabar belakangan ini, Ruang Tenang tersebut diperuntukkan bagi kalangan calon anggota legislatif (caleg) stres akibat gagal menduduki kursi wakil rakyat. Bahkan kabarnya telah ada beberapa orang yang menanyakan ke pihak RSJ Saling tentang ruangan tersebut.

Baca: Aktivis Cinta Demokrasi dan Emak-emak Datangi KPU Kalsel Tuntut KPU Berlaku Jujur, Adil dan Amanah

Baca: Pemungutan Suara Ulang akan Digelar untuk Dua TPS di HSU, Begini Penjelasan KPU

Baca: Keliru Masukkan Data C1 Capres Nomor Urut 01 dari 59 Jadi 259, KPU Tanahlaut Koreksi ke KPU RI

Apakah benar begitu? "Yang pasti, itu adalah ruangan untuk pasien. Kalau misalnya ada caleg stres yang perlu penanganan dan pemulihan kondisi psikisnya, akan kami tangani di ruangan itu juga," ucap Direktur Utama RSJ Sali dr H Dharma Putra.

Apakah ada orang yang datang atau menghubungi dan bertanya-tanya tentang Ruang Tenang baru tersebut? "Belum ada," jawab singkat Dharma.

Ia menegaskan Ruang Tenang tersebut bukan dibangun karena ada pemilu lalu untuk menampung caleg stres. Hanya saja kebetulan rampung dibangun dan peresmiannya hampir bersamaan waktunya dengan momen pemilu.

LAPANG - Perawat RSJ Sali menata bantal di Ruang Tenang.
LAPANG - Perawat RSJ Sali menata bantal di Ruang Tenang. (banjarmasinpost.co.id/idda royani)

Dikatakannya, selama ini pun di RSJ Sali juga telah ada Ruang Tenang yang terletak di area tengah. Ruangan ini berfungsi untuk penanganan lanjutan terhadap pasien (orang dengan gangguan jiwa) yang telah mulai tenang psikisnya.

Ia lantas menyebutkan alur penangaanan pasien. Pertama, pasien masuk di poliklinik jiwa, lalu ke UGD untuk menjalani observasi. Selanjutnya masuk ke Ruang Akut yang biasanya berlangsung selama tujuh hingga sepuluh hari.

Setelah kondisi kejiwaan pasien mulai membaik dan menjadi tenang atau tidak mengamuk lagi, selanjutnya pasien dipindahkan ke Ruang Tenang. "Selama beberapa hari menjalani penanganan di Ruang Tenang pasian sembuh dan berikutnya dipulangkan," beber Dharma.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved