BPost Cetak
Gubernur Isran Noor Sebut Spekulan Lahan Ibu Kota Gantung Diri
Gubernur Kaltim Isran Noor menyebut lokasi ibu kota negara tidak akan membebani negara dan pemerintah daerah karena lahan milik negara
Terkait pemindahan ibu kota negara, 5-10 tahun ke depan, Kaltim akan seperti apa?
Ketika pemindahan ibukota negara ke Kaltim dilaksanakan, perubahan yang terjadi sangat besar. Perubahan dan dampaknya sangat besar bukan hanya pada Kaltim, namun juga semua provinsi di Kalimantan, dan seluruh Indonesia.
Posisi Kalimantan yang centris atau di tengah, ini menegakkan sebuah keadilan di Indonesia. Saat ini jika terbang dari Jayapura ke Jakarta sekitar lima jam. Nah, dengan berposisinya IKN di Kaltim, jarak tempuh penerbangan hanya sekitar tiga jam.
Sama halnya dengan ke Banda Aceh. Tapi ini hanya salah di antaranya. Secara perekonomian, berdampak jauh lebih besar bagi Kalimantan. Namun kondisi pro-kontra biasanya terjadilah. Menurut saya, ini sebuah wujud dari sejarah yang telah dicanangkan oleh Presiden-presiden Indonesia sebelumnya yang akan direalisasikan.
Isu yang mengemuka sekarang adalah soal lingkungan hidup terutama hutan di sekitar lokasi ibu kota negara. Bagaimana tanggapan Anda?
Lingkungan hidup tidak ada masalah. Kan tidak mungkin kami menabrak etika kaidah lingkungan. Status Bukit Soeharto itu bukan hutan lindung. Kawasan hutan lindung yang ada yakni Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW), dan ini benar-benar tidak akan diganggu.
Baca: Soal Lokasi Ibu Kota Baru, Kepala Bappens : Jangan Nuduh Kita Bermain dengan Pengambang, Nggak
Baca: Patok Batas Jalan Muara Uya Menuju Bintang Ara Tabalong Telah Dipasang, Warga Bersyukur
Baca: NEWSVIDEO : Sandar di Kotabaru Usai Patroli Perbatasan KRI Ahmad Yani 351 Gelar Donor Darah
Bukit Soeharto yang merupakan hutan produksi itu saja harus dilakukan revitalisasi kawasan lindungnya. Kalau perlu, kawasan tersebut akan dihijaukan lagi, sehingga menjadi ciri khas kota yang berada di dalam hutan. Jadi, ibu kota negara berada dalam kawasan hutan. Selama ini ketentuan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di perkotaan minimal 30 persen, kami akan tingkatkan areal RTH 50 persen hingga 70 persen. Wah, cantik kawasan ibu kota nantinya.
Bagaimana respons mayoritas masyarakat Kaltim?
Saya mengamati masyarakat Kaltim umumnya menerima dengan gembira. Masyarakat setuju dan senang. Kawasan ibu kota negara juga penduduknya sangat heterogen. Berbagai etnis ada. Terjadi akulturasi atau perpaduan budaya di sana. (ink/nev/siy)
