Berita HSS
Pengedar Uang Palsu Resahkan Warga di HSS, Modusnya Berbelanja di Warung
Modusnya, pelaku berbelanja membeli suatu barang dalam jumlah sedikit, lalu menyerahkan uang pecahan 50 ribu.
Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Sejumlah pemilik warung dan kios di Kecamatan Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) dibuat resah, oleh pelaku yang diduga pengedar uang palsu.
Modusnya, pelaku berbelanja membeli suatu barang dalam jumlah sedikit, lalu menyerahkan uang pecahan 50 ribu.
Pemilik kios yang tak teliti memberikan kembalian, selanjutnya baru sadar ada yang aneh dengan uang yang diserahkan pembeli tak dikenal tersebut.
Informasi yang diperoleh banjarmasinpost.co.id, aksi pengedar uang palsu tersebut terjadi Minggu 27 Oktober 2019 lalu di Desa Pandak Daun. Dua perempuan menggunakan sepeda motor mampir kesebuah warung.
Baca: Bahas UMK Batola 2020, Pemkab Batola Segera Gelar Rapat Dengan Dewan Pengupahan
Baca: Daftar ke Gerindra kalsel, Denny Indrayana Berniat Temui Prabowo Subianto
Baca: Galih Ginanjar Musuh Hotman Paris, Ini Ucap Barbie Kumalasari Saat Ketemu Pengacara Fairuz A Rafiq
Baca: Hanya untuk Materai, Biaya Jalur Perseorangan Pilwali Banjarbaru Capai Rp 93 Juta
Perempuan tersebut selain pakai helm, wajahnya ditutup masker, dan banyak membawa barang belanjaan. DI warung Desa Pandak Daun itu, dua perempuan tersebut belanja sesuatu Rp 8000, lalu menyerahkan uang pecahan Rp 50.000 kepada pemilik warung.
“Saat hendak menyerahkan kembaliannya, istri pemilik kios langsung mencegah karena mengenali itu uang palsu. Akhirnya uang palsu itu dikembalikan kepada perempuan tadi. Saat ditanya, mereka berdua pura-pura tidak tahu, dan bilang dikasih suaminya yang baru gajian. Dia juga menujunjukkan uang lainnya dalam dompet yang jumlahnya cukup banyak. Tapi tidak jadi membeli di warung tetangga saya tadi,”ungkap Husen, warga Pandak Daun.
Selain di Pandak Daun, kasus yang sama terjadi di Desa Baruh Kemban. Pelaku yang diduga pengedar uang palsu belanja ke sebuah kios di desa tersebut Rp 5.000 dan menyerahkan Rp 100.000 ribu.
Pemilik warung di desa tersebut mengembalikan Rp 95.000. Tapi setelah pembelinya pergi, pemilik warung merasa ragu keaslian uang yang diterimanya dari pembeli tersebut. Lalu, bertanya ke saudaranya.
Baca: Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Thailand, Berikut Agenda Lengkap di SEA Games 2019, Beto Disoal?
Baca: Ayam Ras, Kacang Panjang dan Semangka Penyebab Inflasi di Tanjung Tinggi, Ini Penjelasan BPS Kalsel
Baca: UMK Banjarmasin 2020 Diusulkan Naik 8,15 Persen, Tunggu Ketetapan Gubernur Kalsel
“Setelah diteliti berdasarkan ciri rupiah asli, akhirnya diyakini uang yang dibelanjakan pembeli tadi palsu. Setelah dicari orangnya dengan berupaya menyusul naik sepeda motor, sudah kehilangan jejak,”tutur Waliudin, tetangga pemilik warung.
Disebutkan kasus tersebut terjadi sekitar tiga hari yang lalu, sehingga pemilik warung pun harus lebih teliti lagi saat menerima uang dari pembeli. Meski demikian, menurut Waliudin, kasus tersebut tak dilaporkan ke Polsek setempat. (banjarmasinpost.co.id/hanani)