Keberangkatan Jemaah Umrah Tertunda

Keberangkatan Jemaah Umrah Tertunda, Kemenag : Demi Kebaikan Bersama

Kementerian Agama memutuskan pemberangkatan ibadah umrah dalam waktu dekat mengalami penundaan.

Editor: M.Risman Noor
Saridi Sarimin untuk Banjarmasin Post
Jemaah Al Insani Travel Banjarmasin saat melaksanakan ibadah umrah pada Juni 2019 lalu sebelum pandemi Covid-19. 

Dalam beberapa pekan terakhir, beberapa tower rumah sakit ini difungsikan sebagai tempat karantina pelaku perjalanan internasional, melengkapi Wisma Atlet Pademangan.

Suharyanto mengatakan, pemerintah juga membuka Rusun Nagrak, di Cilincing Jakarta Utara untuk karantina terpusat bagi PMI, Pelajar, dan ASN sebagai cadangan tempat karantina.

“Rusun Nagrak memiliki kapasitas lebih dari 4.000 tempat tidur. Dua hari lalu, saya sudah mengecek kesiapannya," ungkapnya.

Menurut Kasatgas, karena tenaga kesehatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran terbatas jumlahnya dan akan segera diberlakukan isolasi area Wisma Atlet, maka tenaga kesehatan untuk dikarantina Rusun Nagrak akan didukung oleh sumberdaya manusia dari Dinas Kesehatan Jakarta.

Baca juga: Biaya Umrah Terbaru Efek Karantina Perjalanan Luar Negeri Jadi 10 Hari, Begini Kata Amphuri

Suharyanto juga meminta bagi pasien yang sudah selesai masa karantina di Tower 4 RSDC Wisma Atlet, selama 14 hari ke belakang, untuk terus memantau kondisi kesehatan, apabila terjadi gejala segera laporkan kepada puskesmas di wilayahnya.

"Saya menghimbau agar masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada dengan memperketat protokol kesehatan, segera melakukan vaksinasi, dan menghadapi Natal dan Tahun Baru dengan mengurangi mobilitas,” tuturnya.

Dilansir dari Tribunnews.com dengan judul Petugas Kebersihan Terdeteksi Omicron, RSDC Wisma Atlet Diisolasi Tujuh Hari, kasus Covid-19 varian omicron diduga tidak hanya ditemukan di Wisma Atlet Jakarta. Kasus serupa juga terdeteksi di Manado.

Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menggelar konferensi pers secara virtual, Kamis (16/12/2021). Budi mengatakan, pihaknya mendeteksi 5 kasus Covid-19 probable atau kemungkinan berasal dari Varian B.1.1.529 atau Omicron di Jakarta dan Manado.

Umat Muslim melakukan lempar jumrah dengan penerapan protokol kesehatan di Jembatan Jamarat, dalam rangkaian ibadah haji di Mina, Arab Saudi, Jumat (31/7/2020). Pelaksanaan haji yang istimewa tahun ini di tengah pandemi Covid-19 hanya diikuti sekitar 1.000 jemaah, dengan protokol kesehatan yang ketat.
Umat Muslim melakukan lempar jumrah dengan penerapan protokol kesehatan di Jembatan Jamarat, dalam rangkaian ibadah haji di Mina, Arab Saudi, Jumat (31/7/2020). Pelaksanaan haji yang istimewa tahun ini di tengah pandemi Covid-19 hanya diikuti sekitar 1.000 jemaah, dengan protokol kesehatan yang ketat. (AFP/HANDOUT/SPA)

"Kemenkes juga mendeteksi 5 kasus probable Omicron, jadi belum pasti omicron tapi karena kita melakukan tes PCR dengan spesifikasi yang khusus istilahnya SGTF," kata Budi.

Temuan kasus itu disebutkan berasal dari WNI dan WNA yang datang dari luar negeri.

Budi mengatakan, dari jumlah tersebut, 2 kasus probable dari varian Omicron berasal dari warga negara Indonesia yang kembali dari Amerika Serikat dan Inggris.

Saat ini, kedua WNI tersebut sedang menjalani isolasi di RSDC Wisma Atlet.

"3 kasus lainnya adalah warga negara asing dari Tiongkok yang datang ke Manado dan sekarang sedang diisolasi dikarantina Manado," ujarnya dilansir dari Kompas.com.

Baca juga: Genjot Vaksinasi Covid-19, Kodim 1010/Tapin Terapkan Sistem Jemput Bola

Budi menekankan lima kasus Covid-19 masuk diduga dari varian Omicron dan saat ini tengah dilakukan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) oleh Balitbangkes Kemenkes.

"Diharapkan dalam tiga hari kedepan, kita sudah bisa memastikan apakah benar ini omicron atau tidak," ucapnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved