Kabupaten Tapin

Peran Metode Kontrasepsi Jangka Panjang dalam Upaya Menurunkan Angka Prevalensi Stunting

Penggunaan konstrasepsi jangka panjang menurut Ketua TP PKK Tapin Hj Ratna Ellyani Arifin Arpan turunkan Angka Prevalensi Stunting.

Editor: Alpri Widianjono
ISTIMEWA
Ketua TP PKK Kabupaten Tapin, Hj Ratna Ellyani Arifin Arpan, SIP. 

* Oleh: Ketua TP PKK Kabupaten Tapin, Hj Ratna Ellyani Arifin Arpan, SIP 

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Pertumbuhan penduduk bagi suatu negara dapat mempengaruhi perkembangan bangsa.

Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia tergolong cukup tinggi. Selama tahun 1961-2020, pertumbuhan penduduk tertinggi terjadi antara tahun 1971-1980.

Rata-rata pertumbuhan penduduk per tahun pada periode tersebut sekitar 2,4 persen.

Jika dilihat dari hasil Sensus Penduduk tahun 2020 yang dilakukan oleh BPS, hingga September 2020 jumlah penduduk Indonesia mencapai 270,2 juta jiwa.

Dilihat dari segi jumlah, penduduk Indonesia terus meningkat secara signifikan. Jika dilihat dari 1961 jumlah penduduk di Indonesia meningkat tiga kali lipat.

Jumlah penduduk yang banyak di satu sisi dapat menjadi modal pembangunan, tapi di sisi yang lain akan menjadi beban apabila tidak disertai dengan kualitas yang baik.

Kualitas penduduk berkaitan dengan kemampuan sumber daya manusia, baik fisik maupun nonfisik (kecerdasan, mental dan spiritual).

Data empiris menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang tinggi tanpa diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia yang baik akan menghasilkan output perekonomian yang rendah.

Pertumbuhan penduduk yang tidak dikelola dengan baik, akan dapat menimbulkan berbagai permasalahan di bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Berdasarkan sensus penduduk tahun 2020 terdapat lonjakan penduduk usia produktif (15-64 tahun) yang diprediksi hingga tahun 2035 akan mencapai lebih dari 70 persen atau lebih.

Hal ini dikenal dengan bonus demografi, yaitu kondisi dimana jumlah penduduk usia produktif (penduduk usia kerja) lebih besar dibandingkan usia nonproduktif.

Indonesia diperkirakan akan mengalaminya pada periode tahun 2020-2030.

Sayangnya, dalam Sensus Penduduk 2020 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia yang banyak ini masih diiringi dengan angka stunting yang cukup tinggi, yaitu sebesar 27 persen.

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang di tandai dengan panjang atau tinggi badan yang berada di bawah standar.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved