Berita Tanahlaut

Tanggul Pengaman Sisa Secuil, Kini Terjangan Gelombang Kian Resahkan Warga Kampungbaru Muarakintap

Kalangan warga Desa Muarakintap, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel) kian resah oleh ganasnya gelombang

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani
ABRASI - Pesisir dan kawasan muara sungai Desa Muarakintap mengalami kerusakan parah. Abrasi kian mengganas sejak beberapa tahun terakhir, Rabu (5/4/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Kalangan warga Desa Muarakintap, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), kian resah oleh ganasnya gelombang pada musim Barat.

Hal itu terutama dirasakan oleh mereka yang bermukim di kawasan rawan yakni di pesisir di lingkungan RT 1. 

Lalu, warga yang bermukim di Muarakintap seberang di lingkungan RT 11 (Kampungbaru) dan RT 5. Permukiman ini letaknya di seberang sungai setempat, terpisah dengan permukiman induk.

Permukiman tersebut persis menghadap muara sungai yang bersinggungan langsung dengan laut. Karena itu permukiman setempat selama ini juga rawan terjangan gelombang.

"Dalam tahun 2023 ini saja sudah ada tujuh rumah yang terdampak musim Barat tadi," sebut Syahrudin, anggota Badan Perwakilan Desa (BPD) Muarakintap, Selasa (5/4/2023).

Baca juga: Abrasi Pantai di Muarakintap Semakin Ganas, SSDK Diminta Peduli dan Bantu Mengatasi

Baca juga: Ombak Laut Semakin Dekat, Warga Pesisir Pantai Pagatan Was-was Akibat Abrasi

Ia menyebutkan dari tujuh rumah terdampak gelombang, cuma dua rumah yang saat ini masih ditempati. Selebihnya rusak berat sehingga penghuninya tak berani menempati.

Sebagian numpang di rumah kerabat. Sebagian lagi ada yang menyewa, ada pula yang mendirikan hunian sementara di tempat lain.

Lelaki yang akrab disapa Paman Udin ini menuturkan gelombang besar terkini terjadi pada November 2022 lalu dan berlanjut hingga akhir Maret 2023. 

"Biasanya sampai April masih tinggi gelombang. Sepertinya ada perubahan alam sehingga lebih cepat berakhirnya musim Barat. Tapi nanti sekitar bukan September dan Oktober datang lagi angin Barat," sebutnya.

Ia menyebutkan secara umum permukiman di Muarakintap seberang dalam kondisi rawan. Tercatat sekitar 700 rumah warga yang ada saat ini.

Karena itu pihaknya berharap rencana Pemkab Tala membangun jalan tembus Muarakintap seberang dengan Desa Kintapura dapat segera terealisasi tahun ini.

"Itu tembusnya kan ke jalan samping Koramil Kintap. Sangat penting adanya jalan itu sebagai akses mengungsi jika terjadi bencana. Kalau sekarang misal ada bencana besar, kami bingung mau lari kemana," tandasnya.

Jalan tembus tersebut panjangnya sekitar delapan kilometer.  Sebagiannya sekitar separonya telah ada badan jalannya dari Desa Kintapura. Sedangkan yang menuju Muarakintap seberang belum ada.

Selain itu, cetus Udin, pihaknya juga berharap adanya pengamanan kawasan muara sungai di kawasan gosong di lingkungan RT 1. Juga perlunya pembuatan tanggul di muara dekat permukiman.

Dikatakannya, tanggul muara sungai dekat permukiman Muarakintap seberang saat ini cuma tersisa sekitar sepuluh meter. Selebihnya telah hancur oleh terjangan gelombang.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved