Berita Tanahlaut

Kementerian PUPR akan Perbaiki Muara Sungai Muarakintap Kabupaten Tala yang Hancur Akibat Abrasi

Kehancuran akibat abrasi di muara sungai Desa Muarakintap Kabupaten Tanah Laut (Tala)) akan diperbaiki Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/ROY
Kerusakan parah akibat abrasi pada pesisir dan muara sungai Desa Muarakintap, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Provinsi Kalimantan Selatan, Jumat (7/4/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Kabar cukup melegakan mengalir ke kampung nelayan di Desa Muarakintap, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Harapan mereka agar ada penanganan pada kawasan rawan abrasi, terutama di sekitar muara sungai setempat,  menjadi kenyataan.

Informasi diperoleh, Jumat (7/4/2023), penanganannya direncanakan tahun depan.

Anggaran penanganannya dari APBN pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Baca juga: ODGJ Pembacok Warga Kunyit Tanahlaut Kalsel Ditangkap Petugas Bersama Warga, Sempat Hendak Lari

Baca juga: Tenggak Gaduk alias Miras Oplosan, Empat Remaja di Tapin Diamankan Polisi

Teknisnya akan ditangani Balai Wilayah Sungai (BWS) II Kalimantan yang berada di bawah Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.

Mengenai hal itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Tala, Orbit Setiawan, menerangkan saat ini sedang proses koordinasi.

Pejabat eselon III ini mengatakan tahun ini penanganan muara sungai di Muarakintap tersebut belum dimungkinkan.

"Tahun ini baru menyusun dokumen amdalnya," jelasnya.

Baca juga: Beredar Informasi tentang Ida Dayak Hendak ke Banjarmasin, Polisi Katakan Hoaks

Baca juga: VIDEO Pesulap Merah Bongkar Trik Ida Dayak untuk Keluarkan Darah Kotor dari Pasien, Hanya Pakai Air

Baca juga: Sikap Kemenkes Soal Viral Pengobatan Tradisional Ida Dayak, Berduyun-duyun Warga Ngantri

Dokumen amdal merupakan dokumen yang berisi analisis mengenai dampak dari tiap kegiatan terhadap lingkungan.

Hal ini dimaksudkan agar kegiatan yang dilaksanakan tidak memunculkan persoalan lingkungan atau setidaknya memperkecil risiko dampak yang mungkin muncul.

Pantauan di lokasi, kawasan muara sungai di kampung nelayan tersebut memang cukup parah kerusakannya. Abrasi terus-menerus menggerusnya.

Pepohonan cemara di sepanjang pesisir di lingkungan RT 1 telah bertumbangan akibat bertubi-tubi dihantam gelombang.

Baca juga: Pembunuh Perempuan di Bawah Jembatan Barito Batola Ditangkap di Probolinggo, Ini Motif Pelaku

Baca juga: Terdampak Banjir, Lumpur Dalam Masjid  di Dusun Bumbuyanin Loksado Dibersihkan Gotong Royong

Bahkan siring beton pengaman lapangan bola yang berada di dekat muara setempat juga rusak parah.

Permukaan lapangan bola tersebut pun kian rusak.

Sejak lebih setahun silam lapangan tersebut tak dapat lagi dimanfaatkan.

(Banjarmasinpost.co.id/Roy)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved