Idul Adha 2023

Jelang Idul Adha 2023, DKP3 Kota Banjarmasin Gelar Pelatihan dan Penanganan Hewan Kurban

DKP3 Kota Banjarmasin menggelar pelatihan penangan hewan kurban kepada panitia kurban di lima kecamatan Kota Banjarmasin

Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Rifki Soelaiman
DKP3 Kota Banjarmasin menggelar pelatihan penanganan hewan kurban kepada panitia kurban di lima kecamatan Kota Banjarmasin, Rabu (21/6/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin menggelar pelatihan penangan hewan kurban kepada panitia kurban di lima kecamatan Kota Banjarmasin, Rabu (21/6/2023).

Dihadiri oleh 45 orang panitia kurban, acara tersebut dipimpin oleh medic veterenier DKP3 Kota Banjarmasin yang juga Dokter Hewan, Annang Dwijatmiko selaku pembicara.

Juga dihadiri oleh perwakilan Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel serta Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalsel. 

Medic Veterenier DKP3 Kota Banjarmasin, Annang Dwijatmiko mengatakan materi penyuluhan tersebut membahas penyuluhan antisipasi terkait penyakit-penyakit yang biasanya diidap oleh hewan kurban.

Baca juga: Ustadz Abdul Somad Urai Anjuran Makan Daging Kurban Sendiri, Disunnahkan Konsumsi Bagian Ini

Baca juga: Keutamaan Kurban Idul Adha dengan Kambing dan Domba, Ini Kata Ustadz Khalid Basalamah

Baca juga: Jelang Idul Adha 2023, Dinas Pertanian HST Cek Kesehatan Hewan Kurban di Dua Desa Ini

“Kemudian penanganan sebelum penyembelihan dilakukan agar hewan tidak stress, dan juga pelatihan cara penyembelihan menurut syariat Islam,” ujarnya seusai acara berlangsung. 

Menurut dokter hewan tersebut, pelatihan tersebut penting dilakukan setiap tahun agar teknik pemotongan yang dilakukan tidak asal-asalan. 

“Jadi memang tekniknya itu khusus agar hewan kurban yang hendak disembelih tidak kesakitan,” terangnya. 

Selain itu, jika hewan kurban tersebut stress ketika hendak disembelih, hal itu jelasnya akan mempengaruhi kualitas daging hewan kurban itu sendiri. 

“Misalnya daging akan cepat busuk dan kualitasnya juga menjadi sangat buruk,” bebernya. 

Sebaliknya, jika hewan kurban tersebut diperlakukan dengan baik, maka daging yang dihasilkan juga akan berkualitas sangat baik. 

Sementara itu, Anggota Komisi Fatwa MUI Kalsel, Asfiani mengatakan teknik-teknik penyembelihan yang dilakukan oleh masyarakat masih banyak yang harus dievaluasi. 

“Misalnya seperti cara merobohkan hewan kurbannya, pembagiannya, dan lain sebagainya,” urai Asfiani. 

Dalam syariat Islam, penyembelihan dilakukan dengan menggunakan pisau tajam, dengan memotong tiga saluran pada leher bagian depan, yakni saluran makanan, saluran nafas serta dua saluran pembuluh darah, yaitu arteri karotis dan vena jugularis.

“Namun kadang-kadang pemotongan tiga saluran itu dangkal. Tidak sampai putus,” jelasnya. 

Padahal kata Asfiani, jika belum putus, pemotongan boleh dilakukan lagi menggunakan pisau kecil, memastikan agar tiga saluran tersebut terputus. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved