Tips Sehat

dr Zaidul Akbar Ungkap Waktu-waktu yang Dilarang untuk Tidur, Nabi Muhammad SAW tidak Menyukainya

Dalam Islam ada waktu-waktu yang dilarang atau tidak disarankan untuk tidur contohnya ba'da Ashar, Maghrib, dan Subuh diungkap dr Zaidul Akbar.

Editor: Edi Nugroho
capture kanal youtube dr. Zaidul Akbar Official
Ahli kesehatan ala Nabi Muhammad SAW, dr Zaidul Akbar menyebut dalam Islam ada waktu-waktu yang dilarang atau tidak disarankan untuk tidur contohnya ba'da Ashar, Maghrib, dan Subuh, sehingga umat Islam sebaiknya tidak melakukannya. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Ahli kesehatan ala Nabi Muhammad SAW, dr Zaidul Akbar
menyebut dalam Islam ada waktu-waktu yang dilarang atau tidak disarankan untuk tidur contohnya ba'da Ashar, Maghrib, dan Subuh, sehingga umat Islam sebaiknya tidak melakukannya.

Meski tidak dianjurkan tidur di waktu-waktu tersebut, namun hukumnya bukan haram melainkan hanya saja Nabi Muhammad SAW tidak menyukainya.

"Batas tidur berdasarkan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW rata-rata 6-8 jam, jadi kalau mau recover tubuh kita tidur yang benar," papar dr Zaidul Akbar.

Self healing akan berlanjut apabila setelah tidur kemudian bergerak, dalam artian menggerakkan badan seperti misalnya peregangan atau olahraga ringan.

Baca juga: Viral Rombongan Moge Terobos Lampu Merah, Sampai Bikin Bus Trans Jakarta Terhenti

Baca juga: Info Gempa Terkini Hari Ini, Tenggara Bantul Yogyakarta Bergoyang Imbas Magnitudo 1.5.

Pada sebagian orang, ada yang merasa sulit tidur atau lambat tidur meski sudah berbaring dan berusaha untuk memejamkan mata yang dikenal dengan istilah insomnia.


Ahli kesehatan ala Nabi Muhammad SAW, dr Zaidul Akbar membagikan cara self healing atau penyembuhan diri lewat penerapan tidur yang efektif.

Tidur yang cukup diimbangi dengan pola hidup sehat, dipaparkan dr Zaidul Akbar akan memberikan pengaruh positif pada tubuh.

Selain tidur cukup, dr Zaidul Akbar menambahkan sebaiknya tidak tidur pada waktu-waktu yang dilarang sebagaimana yang diajarkan Rasulullah SAW.

Tidur adalah suatu keadaan yang ditandai dengan penurunan kesadaran, berkurangnya aktivitas otot rangka dan penurunan metabolisme.

Umumnya tidur dilakukan di malam hari, namun boleh juga dilakukan di waktu tertentu di siang hari.

dr Zaidul Akbar menjelaskan bayi bisa sehat jika tidurnya cukup, maka hal ini juga berlaku pada orang dewasa.

Baca juga: Rincian Dana PKH 2023 Tahap 3 yang Cair Mulai Juli 2023, Warga tak Mampu Bisa Dapat Hingga Rp3 Juta

"Maka kalau ini kita terapkan dalam kondisi kita sekarang, meski bukan bayi lagi atau belum sepuh sekali. Tidur yang cukup dapat mengaktifkan self healing pada tubuh," terang dr Zaidul Akbar dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube dr. Zaidul Akbar Official.

Tak hanya itu, dalam Islam ada waktu-waktu yang dilarang atau tidak disarankan untuk tidur contohnya ba'da Ashar, Maghrib, dan Subuh, sehingga umat Islam sebaiknya tidak melakukannya.

Meski tidak dianjurkan tidur di waktu-waktu tersebut, namun hukumnya bukan haram melainkan hanya saja Nabi Muhammad SAW tidak menyukainya.

"Batas tidur berdasarkan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW rata-rata 6-8 jam, jadi kalau mau recover tubuh kita tidur yang benar," papar dr Zaidul Akbar.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved