Kasus Oknum Paspampres
Kronologi Lengkap Warga Aceh Diculik hingga Tewas Oleh Dua 2 TNI dan 1 Paspampres, Tak Saling Kenal
Berikut kronologi lengkap Imam Masykur yang dculik hingga tewas oleh dua anggota TNI dan 1 Paspampres
Motif pembunuhan
Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar mengungkap hubungan pelaku dengan korban.
Ternyata mereka tidak saling mengenal.
"Tidak (saling mengenal)," kata Irsyad saat dikonfirmasi, Senin, 28 Agustus 2023.
Lebih lanjut, Irsyad mengungkapkan motif penculikan dan penyiksaan ini dikarenakan tebusan.
“(Motifnya) Uang tebusan,” ujar dia.
Sebagai informasi, dalam unggahan yang beredar viral di media sosial Instagram, korban dalam kasus ini bernama Imam Masykur asal Desa Mon Kelayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh.
Dalam unggahan yang sama, Imam disebut sempat diculik sebelum akhirnya tewas dianiaya oleh terduga pelaku Praka RM.
Disebutkan juga oknum Paspampres itu sempat meminta uang tebusan sebesar Rp 50 juta.
Saat ini, Pomdam Jaya sedang menyelidiki peristiwa tersebut.
Danpaspampres Mayjen Rafael Granada memastikan akan memberikan sanksi tegas kepada Praka RM jika terbukti melakukan penganiayaan.
Panglima TNI Minta Pelaku Dihukum Berat
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meminta agar pelaku dihukum berat, maksimal hukuman mati dan minimal penjara seumur hidup jika terbukti melakukan kejahatan yang dituduhkan.
Hal itu disampaikan Kepala Pusat Penerangan TNI Laksma Julius Widjojono.
"Panglima TNI prihatin dan akan mengawal kasus ini agar pelaku dihukum berat, maksimal hukuman mati, minimal hukuman seumur hidup," ujar Julius kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Senin.
"Dan pasti dipecat dari TNI karena termasuk tindak pidana berat, melakukan perencanaan pembunuhan. Itu instruksi Panglima TNI," ujarnya.
Diculik dan Disiksa Lalu Minta Tebusan
Diketahui Imam Masykur meninggal dunia setelah mengalami penculikan dan penyiksaan yang diduga dilakukan anggota Paspampres.
Menurut keterangan keluarga korban, Said Sulaiman, Imam Masykur diculik dari sebuah toko kosmetik yang berada di daerah Rempoa, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten, pada 12 Agustus 2023.
Saat dibawa paksa Paspampres, kata Said Sulaiman, Imam sempat menghubungi keluarganya untuk meminta dikirimkan uang tebusan sebesar Rp50 juta.
Agar pihak keluarganya percaya Imam diculik, Said mengaku sempat mendapat telepon dari korban yang saat itu Imam menyebut telah dianiaya oleh pelaku Paspampres tersebut.
"Pelaku juga mengirimkan video penganiayaannya. Korban (Imam) tidak dapat dihubungi (setelah menghubungi meminta tebusan),” kata Said dikutip dari Kompas.id pada Minggu (27/8/2023).
Menurut Said, video yang dikirimkan pelaku kepadanya terlihat kondisi Imam saat disiksa pelaku.
Said menuturkan Imam tidak berhenti menangis dan meminta keluarganya agar segera mengirimkan uang tebusan supaya dirinya tidak disiksa.
Setelah mendapat telepon, Said menuturkan korban tidak bisa dihubungi lagi dan juga tidak kembali pulang ke rumah.
Karena sebab itulah, Said bersama keluarganya melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya pada 14 Agustus 2023.
Setelah berhari-hari tidak mendapat kabar dari Imam, Said mengatakan, pihak keluarga kemudian mendapat kabar bahwa Imam telah tewas pada Kamis (24/8/2023).
Komandan Paspampres (Danpaspampres) Mayjen Rafael Granada telah buka suara terkait nasib Praka RM, Paspampres yang diduga bunuh pria asal Aceh tersebut.
Rafael menyebut pihak Polisi Militer Kodam Jayakarta (Pomdam Jaya) sedang menyelidiki dan menangani kasus tersebut.
"Terkait kejadian penganiayaan di atas, saat ini pihak berwenang yaitu Pomdam Jaya sedang melaksanakan penyelidikan terhadap dugaan adanya keterlibatan anggota Paspampres dalam tindak pidana penganiayaan," ujar Rafael.
Ibu Korban Histeris
Jenazah Imam Masykur dibawa pulang dengan pesawat ke Medan dan dari Medan dibawa ke Bireuen, Aceh dengan ambulans.
Jenazah Imam tiba di kampung sekitar pukul 19.00 WIB, Jumat (25/08/2023), selanjutnya dikebumikan beberapa saat di perkuburan keluarga.
Ditemui Serambinews.com (grup TribunTrends.com), di rumah duka Desa Mon Keulayu, kedua orang tuanya terlihat hanya duduk termenung dan sedih, beberapa warga juga masih di rumah duka.
Fauziah bahkan masih menyimpan kesedihan mendalam setelah putranya dikebumikan.
“Apa salah anak saya Pak Jokowi, sampai dibunuh oleh oknum pengawal Bapak?” terang Fauziah warga Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh itu saat dihubungi oleh Kompas.com, Minggu (27/8/2023).
Dia mendesak, Presiden Joko Widodo memastikan kasus kematian anaknya diusut sampai tuntas.
“Kami minta keadilan dari presiden,” terang dia.
Fauziah meminta pelaku dihukum setimpal.
“Seberat-beratnya harus dihukum dia (pelaku). Agar jangan ada lagi korban lain seperti anak saya di negara ini,” terangnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunkaltim dengan judul: Penyebab Imam Masykur Diculik hingga Tewas, 2 TNI dan 1 Paspampres Sempat Ngaku Sebagai Polisi
| Sosok yang Menangis dan Bersandar di Pundak Komandan Pomdam Jaya, Kasus Praka RM Bunuh Warga Aceh |
|
|---|
| Isi Permintaan Maaf Panglima TNI Soal Oknum Paspampres Bunuh Warga Aceh, Pelanggaran Berat |
|
|---|
| Hotman Paris Bongkar Trauma di Kepala Para Korban Penculikan Oknum Paspampres Praka RM, Sejak Lama |
|
|---|
| Anggota DPR RI Bongkar Alasan Oknum Paspampres Sampai Minta Tebusan Rp50 Juta ke Ibunda Imam Masykur |
|
|---|
| Dua Kalimat Pendek yang Keluar dari Mulut Oknum Paspampres yang Bunuh Warga Aceh, Awalnya Diculik |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.